Tradisi Sasisen di Papua, Begini Cara Unik Pengolahan Sumber Daya Alam dengan Area Hingga 500 Meter

HARIANE JOGJA – Tradisi Sasisen di Papua masih ada hingga saat ini.

Tradisi Sasisen di Papua merupakan suatu tradisi dengan tata cara kearifan lokal yang mengatur dan melarang pengelolaan sumber daya alam tertentu.

Tradisi Sasisen di Papua tepatnya diterapkan di Pulau Auki, distrik Padaido, Biak Numfor, Papua.

Sasisen memiliki arti kurungan, alat perlindungan, atau larangan disertai sanksi yang diterapkan selama kurun waktu tertentu sesuai kesepakatan para pihak.

BACA JUGA:  7 Makanan Khas Imlek yang Membawa Keberuntungan, Selalu Dihidangkan saat Kumpul Bersama

Sasisen dilakukan untuk menjaga sumber daya alam darat, pesisir, dan laut agar dapat tumbuh hingga kelestariannya memberikan hasil yang optimal.

Seperti disebutkan dalam sebuah unggahan akun Instagram Kementerian Kelautan dan Perikanan, tradisi sasisen di Papua diterapkan kepada dua jenis sumber daya alam yaitu sumber daya alam darat dan sumber daya alam laut atau pesisir.

Sasisen dilakukan atas kondisi tertentu seperti kelangkaan jenis sumber daya atau faktor kerusakan di suatu lokasi seperti penggunaan alat tangkap yang merusak, bom ikan, atau berbagai jenis racun.

Terdapat beberapa penjelasan dan aturan terkait cara mengelola sumber daya alam laut atau pesisir melalui tradisi sasisen.

BACA JUGA:  Cara Buat Mie Lethek Khas Bantul, Ini Alasannya Tak Pakai Mesin Otomatis Sejak 1940

Berikut penjelasan dan aturan terkait cara pengolahan SDA laut pada tradisi sasisen di Papua :

Adanya pelarangan memasuki dan menangkap biota laut yang terdapat di lokasi tertentu.

Tradisi sasisen di Papua diawali dan diakhiri dengan musyawarah adat yang selanjutnya dibawa ke majelis gereja untuk didoakan dan dikoordinasikan ke pemerintah kampung.

Admin