Tradisi Sasisen di Papua, Begini Cara Unik Pengolahan Sumber Daya Alam dengan Area Hingga 500 Meter

Terdapat area sasisen yang panjangnya sekitar 300-500 meter dan lebar ke arah laut antara 30-50 meter di tempat ikan yang sedang berkumpul atau bertelur.

Terdapat aturan biota laut yang dilarang untuk ditangkap, seperti teripang, lola, lobster, bia bulan, ikan napoleon, maupun ikan yang dilindungi seperti lumba-lumba, ikan duyung, hingga ikan kakatua biru.

BACA JUGA:  Cara Daftar Majelis Taklim Masjid Raya Al Jabbar, Mudah Bisa Dilakukan Secara Online

Tradisi Sasisen di Papua
Tradisi sasisen di Pulau Auki, Papua. (Foto: Instagram/kkpgoid)

Begini jenis alat tangkap dan cara penangkapan dalam tradisi sasisen di Papua.

Alat tangkap yang diperbolehkan diantaranya nilon, pukat 2 inch, senapan molo atau panah ikan, dan rumpon.

Alat tangkap dan cara penangkapan yang tidak diperbolehkan seperti penggunaan racun potas, endrin, DDT, kompresor, linggis, akar tuba, pukat harimau, serta jangkar.

Nelayan yang diperbolehkan menangkap di area bersama milik kampung adalah masyarakat adat di sekitar Biak Timur serta Kepulauan Padaido secara umum.

Cara pengolahan sumber daya alam pada tradisi sasisen di Papua bisa terus dilakukan untuk menjaga kelestarian tradisi yang ada. **** (Kontributor: Marine Lugina Muthmainah)

 

Baca artikel menarik lainnya di hariane.com

Admin