HARIANEJOGJA – Apa itu sego wiwit merupakan pertanyaan yang sering dilontarkan oleh orang yang belum pernah menjumpai sajian kuliner ini.
Sajian yang biasanya dapat ditemui pada saat menjelang panen ini sudah sulit ditemukan sehingga membuat orang bertanya-tanya, apa itu sego wiwit?
Lantas, apa itu sego wiwit dan seperti apa filosofi dari sajian ini? Berikut informasi lengkapnya.
Apa itu sego wiwit?
Sego wiwit atau nasi wiwit merupakan menu makanan yang jarang dijual oleh warung makan kebanyakan.
Seperti dilansir dari laman Visiting Jogja, nama sego wiwit ini berasal dari Bahasa Jawa, yaitu “sego” yang berarti nasi dan “wiwit” yang berarti permulaan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa makanan ini berarti sajian untuk memulai sebuah tradisi turun temurun yang dilakukan oleh masyarakat Jawa, khususnya para petani.
Pada zaman dahulu, tradisi tersebut merupakan wujud rasa syukur para petani kepada Dewi Sri yang dipercaya melindungi tanaman padi.
Dengan begitu, para petani berharap agar hasil panen melimpah dan tanah yang digarap selalu subur.
Menilik arti kata wiwit yang berarti permulaan, maka tradisi ini biasanya dilakukan untuk mengawali kegiatan panen atau di beberapa daerah lain sebelum tanam padi.
Sego wiwit yang sarat akan makna ini terdiri dari nasi uduk, urap sayur, ayam panggang, telur rebus, ikan asin, dan sambal gepeng.
Sambal gepeng merupakan sambal yang berasal dari kedelai atau kacang tholo.
Pasutri di Jogja Disekap dan Alami Kekerasan Seksual Selama 2 Bulan, Begini Modusnya
Kecelakaan di Bukit Bego Bantul, Sebuah Bus Terguling dan Seorang Penumpang Meninggal Dunia
Penemuan Mayat di Parangtritis Yogyakarta: Jenazah Laki-laki Tanpa Identitas Ditemukan Mengapung di Pantai
Kepala Desa Candibinangun Ditetapkan Jadi Tersangka Mafia Tanah di Pakem Sleman
Lansia Tewas Tertabrak Kereta Api di Gamping Sleman, Diduga Terpental hingga 20 Meter
GKR Hemas Ikut Nobar Indonesia Vs Iraq bersama Karang Taruna Kemantren Pakualaman di Alun-alun Sewandana
Inovasi Layanan Wisata: Dispar Kota Yogyakarta Buka Layanan TIS Selama Libur Natal dan Tahun Baru 2024
43 Event Siap Meriahkan Libur Nataru di Jogja, Ada Pagelaran Musik hingga Acara Spesial Natal
Jadi Inspirasi Baru, Pengelolaan Limbah di Pasekan Lor Diapresiasi Mahasiswa Australia
3 Siswa Tenggelam dalam Laka Laut di Pantai Parangtritis Hari ini, 1 Orang Hilang
BUDAYA
58 Ramalan Cupu Panjala 2023, Juru Kunci Sampaikan 3 Catatan Saat Prosesi Pembukaan
4 Tradisi 1 Suro di Berbagai Daerah yang Unik, Ada Kirab hingga Memandikan Keris
GAYA HIDUP
GKR Hemas Ikut Nobar Indonesia Vs Iraq bersama Karang Taruna Kemantren Pakualaman di Alun-alun Sewandana
43 Event Siap Meriahkan Libur Nataru di Jogja, Ada Pagelaran Musik hingga Acara Spesial Natal
HARIANESIA
OLAHRAGA
GKR Hemas Ikut Nobar Indonesia Vs Iraq bersama Karang Taruna Kemantren Pakualaman di Alun-alun Sewandana
Drama Kylian Mbappe vs PSG , Marcus Rashford Diincar Sebagai Pengganti
PENDIDIKAN
ZODIAK
Sifat Weton Jumat Wage yang Dinaungi Lintang Magelut dan Laku Pandita
Informasi Lengkap Weton Kelahiran 8 Februari 2023: Mulai dari Karakter, Pekerjaan, dan Jodoh
VIDEO
Pasutri di Jogja Disekap dan Alami Kekerasan Seksual Selama 2 Bulan, Begini Modusnya
Kecelakaan di Bukit Bego Bantul, Sebuah Bus Terguling dan Seorang Penumpang Meninggal Dunia
Penemuan Mayat di Parangtritis Yogyakarta: Jenazah Laki-laki Tanpa Identitas Ditemukan Mengapung di Pantai
Kepala Desa Candibinangun Ditetapkan Jadi Tersangka Mafia Tanah di Pakem Sleman
Lansia Tewas Tertabrak Kereta Api di Gamping Sleman, Diduga Terpental hingga 20 Meter
GKR Hemas Ikut Nobar Indonesia Vs Iraq bersama Karang Taruna Kemantren Pakualaman di Alun-alun Sewandana
Inovasi Layanan Wisata: Dispar Kota Yogyakarta Buka Layanan TIS Selama Libur Natal dan Tahun Baru 2024
43 Event Siap Meriahkan Libur Nataru di Jogja, Ada Pagelaran Musik hingga Acara Spesial Natal
Jadi Inspirasi Baru, Pengelolaan Limbah di Pasekan Lor Diapresiasi Mahasiswa Australia
3 Siswa Tenggelam dalam Laka Laut di Pantai Parangtritis Hari ini, 1 Orang Hilang