Mengenal Sejarah Jalan Malioboro, Ajaran Falsafah Hidup Warga Jogja dan 3 Keunikannya

HARIANE.JOGJA – Jalan Malioboro Yogyakarta, merupakan nama jalan yang paling populer di Jogja.

Jalan yang membentang dari Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan Tugu Pal Putih ini syarat dengan nilai falsafah hidup warga Jogja.

Sementara bagi warga di luar Jogja akan mengenal Jalanan Malioboro yang legendaris ini sebagai surga oleh-oleh, belanja serta wisata kuliner.

Jalan Malioboro Yogyakarta pada malam hari akan lebih padat dan ramai karena banyak seniman yang mengekspresikan kemampuannya seperti musik, pantomim, melukis dan lainnya.

Jalan Malioboro Yogyakarta terdapat jalur pedestrian yang dilengkapi dengan beberapa tempat duduk yang telah disiapkan Pemerintah Kota Yogyakarta, agar wisatawan dalam negeri maupun mancanegara lebih nyaman dan menikmati suasana Malioboro.

Kawasan Malioboro selalu padat dikunjungi wisatawan, meski tidak berbelanja, Malioboro memang sangat apik ditangkap menggunakan kamera.

Sejarah Malioboro, Asal-usul Nama hingga Simbul Falsafah Hidup Warga Jogja

Jika disebut nama Jogja, maka kemungkinan besar salah satu hal yang langsung diingat orang adalah Jalan Malioboro. Jalan memanjang dari Tugu Jogja hingga alun-alun utara kraton Yogyakarta ini memang sangat ikonik di Jogja. Namun berapa banyakkah dari kita yang tahu asal-usul nama Malioboro?

Tidak seperti nama-nama jalan di jantung kota besar yang umumnya diambil dari nama pahlawan, nama jalan ikonik di Jogja ini terdengar sedikit ‘nyleneh’. Bahkan, beberapa orang suka menghubung-hubungkan dengan merk rokok impor.

Ichsan Muttaqin