HARIANE JOGJA – Gudeg Yu Djum Jogja merupakan salah satu warung makan gudeg yang sampai kini masih begitu eksis di Yogyakarta.
Cita rasa masakan Gudeg Yu Djum Jogja tidak perlu diragukan lagi karena berhasil masuk ke dalam 20 besar restoran terbaik di Indonesia versi TasteAtlas.
Simak informasi mengenai Gudeg Yu Djum Jogja di bawah ini untuk mengenal lebih jauh mengenai salah satu warung makan legendaris di Yogyakarta ini.
Sejarah Kemunculan Gudeg di Jogja
Gudeg merupakan makanan khas daerah Yogyakarta yang memiliki cita rasa manis dan gurih.
Makanan ini terbuat dari buah gori atau nangka muda (nangka belum masak) yang dicampur dengan santan, bumbu, dan rempah tertentu, kemudian dimasak dalam waktu yang cukup lama.
Dilansir dari laman Kemdikbud, kemunculan gudeg tidak dapat dilepaskan dari sejarah berdirinya kota Yogyakarta.
Ketika itu, prajurit Mataram sedang membuka alas (hutan) Mentaok untuk pembangunan Kraton Mataram. Di hutan itu ditemukan banyak pohon nangka dan pohon kelapa.
Suatu ketika para prajurit yang sedang bertugas memasak gori dan santan dari kelapa diminta prajurit lain yang bertugas menebang pohon.
Gori yang telah bercampur santan itu lupa diangkat selama 6-8 jam. Dari situ terciptalah gudeg.
Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa gudeg ditemukan oleh seorang istri prajurit yang bernama Sri Sumantri.
Wanita ini pertama kali memasak gudeg menggunakan nangka muda yang dicampur dengan gula dan santan pada 1557 M.
Namun sebenarnya, hingga saat ini belum ditemukan literatur yang benar-benar jelas dan tepat mengenai awal mula kemunculan gudeg.
Sejarah Berdirinya Gudeg Yu Djum Jogja
Dilansir dari laman Gudeg Yu Djum Pusat, usaha ini dirintis oleh Djuwariyah atau lebih dikenal sebagai Yu Djum sejak tahun 1951.
Penulis dan Editor
-
Admin
-
Tri Lestari
Gubernur DIY Kukuhkan Adi Bayu Kristanto Sebagai Pjs Bupati Bantul
KPU Kulon Progo Gelar Deklarasi Kampanye Damai Menuju Pilkada 2024
PSS Sleman Siap Hadapi Liga 1 2024/2025 dengan Skuad Baru dan Ambisi Besar
Kasus DBD di Gunungkidul Mengalami Tren Penurunan, Masyarakat Diminta Tidak Lengah
Pelatihan Bahasa Sastra Dinas Kebudayaan Yogyakarta, Libatkan Teknologi Digital untuk Peningkatan Kualitas
Kasus DBD Meningkat di Gunungkidul: Fokus pada Pendidikan Masyarakat untuk Pencegahan
UGM Dukung Pembatalan Kenaikkan UKT untuk Tahun Ajaran 2024/2025
Kemenkominfo Inisiasi Program Makin Cakap Digital di Kulon Progo
PJ Walikota Yogyakarta, Singgih Raharjo Dilaporkan ke KPK
Sasar Kelompok Pelajar di Bantul, Kominfo Gelar Talkshow Literasi Digital
BUDAYA
Pelatihan Bahasa Sastra Dinas Kebudayaan Yogyakarta, Libatkan Teknologi Digital untuk Peningkatan Kualitas
58 Ramalan Cupu Panjala 2023, Juru Kunci Sampaikan 3 Catatan Saat Prosesi Pembukaan
GAYA HIDUP
PSS Sleman Siap Hadapi Liga 1 2024/2025 dengan Skuad Baru dan Ambisi Besar
UGM Dukung Pembatalan Kenaikkan UKT untuk Tahun Ajaran 2024/2025
HARIANESIA
OLAHRAGA
PSS Sleman Siap Hadapi Liga 1 2024/2025 dengan Skuad Baru dan Ambisi Besar
GKR Hemas Ikut Nobar Indonesia Vs Iraq bersama Karang Taruna Kemantren Pakualaman di Alun-alun Sewandana
PENDIDIKAN
ZODIAK
Sifat Weton Jumat Wage yang Dinaungi Lintang Magelut dan Laku Pandita
Informasi Lengkap Weton Kelahiran 8 Februari 2023: Mulai dari Karakter, Pekerjaan, dan Jodoh
VIDEO
Gubernur DIY Kukuhkan Adi Bayu Kristanto Sebagai Pjs Bupati Bantul
KPU Kulon Progo Gelar Deklarasi Kampanye Damai Menuju Pilkada 2024
PSS Sleman Siap Hadapi Liga 1 2024/2025 dengan Skuad Baru dan Ambisi Besar
Kasus DBD di Gunungkidul Mengalami Tren Penurunan, Masyarakat Diminta Tidak Lengah
Pelatihan Bahasa Sastra Dinas Kebudayaan Yogyakarta, Libatkan Teknologi Digital untuk Peningkatan Kualitas
Kasus DBD Meningkat di Gunungkidul: Fokus pada Pendidikan Masyarakat untuk Pencegahan
UGM Dukung Pembatalan Kenaikkan UKT untuk Tahun Ajaran 2024/2025
Kemenkominfo Inisiasi Program Makin Cakap Digital di Kulon Progo
PJ Walikota Yogyakarta, Singgih Raharjo Dilaporkan ke KPK
Sasar Kelompok Pelajar di Bantul, Kominfo Gelar Talkshow Literasi Digital