Mengenal Gudeg Yu Djum Jogja, Masuk 20 Besar Restoran Terbaik di Indonesia Menurut TasteAtlas

Penggunaan nama Yu Djum berawal dari para pelanggan yang sering memanggil ‘Yu’ yang merupakan singkatan dari mbakyu (panggilan untuk orang yang lebih tua khusus perempuan dalam bahasa Jawa) dan ‘Djum’ yang merupakan nama pendek dari Ibu Djuwariyah.

Djuwariyah lahir dari keluarga yang memiliki bisnis kuliner Gudeg. Sejak remaja, ia mempunyai cita-cita membangun rumah makan gudeg sendiri.

Djuwariyah bertekad mewujudkan hal itu secara perlahan dengan menjual rumput untuk pakan ternak para tetangga yang berada disekitar rumahnya, sebagai modal awal untuk membeli peralatan dan segala macam kebutuhan memasak gudeg.

Ia pertama kali menjajakan gudeg buatannya di Kampung Widjilan, tepatnya di sebelah selatan Plengkung Widjilan yang saat itu masih berupa lapak kecil dengan meja dan kursi sederhana.

Sementara dapur untuk tempat memasak gudeg berada di Kampung Karangasem, Mbarek, Jalan Kaliurang KM 4,5 CT III/22.

Karena keuletannya dalam menjajakan gudeg dengan becak pulang-pergi, sedikit demi sedikit Djuwariyah berhasil mengumpulkan modal untuk membeli tanah dan bangunan rumah.

Kemudian pada 1985, ia berhasil membuka warung makan Gudeg Yu Djum di Widjilan.

BACA JUGA:  Apa Itu Sego Wiwit? Berikut 4 Tempat Makan yang Menjual Sajian ini di Jogja

Gudeg Yu Djum Jogja di Masa Kini

Gudeg Yu Djum dari waktu ke waktu semakin dikenal oleh masyarakat Jogja dan sekitarnya.

Pada 1993, dapur utama yang terletak di Kampung Karangasem difungsikan juga sebagai warung makan gudeg.

Warung ini kemudian disebut sebagai Gudeg Yu Djum Pusat karena fungsinya sebagai dapur dan warung.

Admin