HARIANE JOGJA – Bahaya kresek untuk bungkus daging kurban nampaknya belum banyak diketahui masyarakat. Nyatanya, setiap tahun penggunaan tas kresek masih sangat umum untuk membungkus daging kurban.
Jenis kresek yang sebaiknya tidak digunakan untuk membungkus daging kurban adalah kresek plastik hitam karena ternyata bisa berdampak pada kesehatan manusia.
Rekomendasi bungkus daging kurban yang disarankan adalah besek anyaman yang terbuat dari bahan alami dan bisa digunakan kembali untuk wadah lainnya.
Menjelang hari raya Idul Adha 2023, tentu panitia penyembelihan hewan kurban harus mempersiapkan waktu, lokasi, hewan kurban, penerima, dan tak kalah penting wadah dari daging kurban.
Pemilihan jenis bungkus untuk wadah daging kurban, tentu menjadi hal yang dipandang sepele karena daging yang akan dikonsumsi banyak orang.
Bahaya Kresek untuk Bungkus Daging Kurban
Kresek plastik hitam yang mudah ditemui di toko atau pusat pembelanjaan terdekat, ternyata mengandung unsur senyawa yang berbahaya.
Resiko bahaya tersebut diperkuat dari pernyataan resmi PP Muhammadiyah melalui Muhammad Mar’ie yang merupakan tokoh dari ADHC dan Program Studi Teknologi Pangan (PSTP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD).
Resiko penggunaan kresek plastik hitam yang diketahui ialah tidak ramah lingkungan. Plastik kresek hitam sulit terurai dan memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap ekosistem.
Selain tidak ramah lingkungan, plastik kresek hitam juga diketahui dapat melepaskan senyawa beracun yang berbahaya bagi kesehatan manusia.
Senyawa beracun tersebut akan terlarut dalam makanan (daging kurban) yang terbungkus dengan plastik kresek hitam dan berpotensi masuk ke dalam tubuh manusia saat dikonsumsi.
“Kresek hitam tidak disarankan untuk membungkus daging kurban. Selain tidak ramah lingkungan, plastik jenis ini disebut-sebut bisa melepas senyawa beracun yang tidak baik untuk kesehatan,” ucap Mar’ie.
Mar’ie memberi rekomendasi bungkus daging kurban dengan memilih menggunakan besek sebagai pengganti kresek hitam.
Besek tersebut dipilih bukan tanpa alasan, besek sendiri terbuat dari bahan alami menggunakan bambu atau daun kelapa.
Pemilihan besek untuk membungkus daging kurban sangat ramah lingkungan, besek dapat terurai secara alami dalam waktu yang relatif singkat.
Apabila pemilihan besek sebagai pembungkus daging kurban memakan biaya mahal, plastik bening menjadi opsi terakhir.
Muhammad Mar’ie mengatakan, plastik bening lebih baik daripada kresek hitam karena lebih transparan dan cenderung memiliki risiko yang lebih rendah dalam hal pelepasan senyawa beracun.
“Gunakan besek lebih baik tetapi kalau dinilai mahal, gunakan plastik bening,” tutur Muhammad Mar’ie.
Demikian informasi soal bahaya kresek untuk bungkus daging kurban yang kurang ramah lingkungan dan memiliki resiko senyawa beracun sebagai persiapan Idul Adha 2023. .**** (Kontributor : Ahmad Faizal)
Baca artikel menarik lainnya di Hariane.com
Sasar Kelompok Pelajar di Bantul, Kominfo Gelar Talkshow Literasi Digital
Amankan Liburan Lebaran di Kota Yogyakarta, Polresta Yogyakarta Gelar Operasi Ketupat Progo Tahun 2024
Polisi Amankan Trio Pemuda Bantul Penjual Bahan Peledak, 11,5 Kilogram Obat Mercon Disita
Polres Bantul Ringkus 39 Pengedar dan Pengguna Narkoba, Sita Ribuan Pil Koplo dan Sabu
Pasutri di Jogja Disekap dan Alami Kekerasan Seksual Selama 2 Bulan, Begini Modusnya
Kecelakaan di Bukit Bego Bantul, Sebuah Bus Terguling dan Seorang Penumpang Meninggal Dunia
Penemuan Mayat di Parangtritis Yogyakarta: Jenazah Laki-laki Tanpa Identitas Ditemukan Mengapung di Pantai
Kepala Desa Candibinangun Ditetapkan Jadi Tersangka Mafia Tanah di Pakem Sleman
Lansia Tewas Tertabrak Kereta Api di Gamping Sleman, Diduga Terpental hingga 20 Meter
GKR Hemas Ikut Nobar Indonesia Vs Iraq bersama Karang Taruna Kemantren Pakualaman di Alun-alun Sewandana
BUDAYA
58 Ramalan Cupu Panjala 2023, Juru Kunci Sampaikan 3 Catatan Saat Prosesi Pembukaan
4 Tradisi 1 Suro di Berbagai Daerah yang Unik, Ada Kirab hingga Memandikan Keris
GAYA HIDUP
GKR Hemas Ikut Nobar Indonesia Vs Iraq bersama Karang Taruna Kemantren Pakualaman di Alun-alun Sewandana
43 Event Siap Meriahkan Libur Nataru di Jogja, Ada Pagelaran Musik hingga Acara Spesial Natal
HARIANESIA
OLAHRAGA
GKR Hemas Ikut Nobar Indonesia Vs Iraq bersama Karang Taruna Kemantren Pakualaman di Alun-alun Sewandana
Drama Kylian Mbappe vs PSG , Marcus Rashford Diincar Sebagai Pengganti
PENDIDIKAN
ZODIAK
Sifat Weton Jumat Wage yang Dinaungi Lintang Magelut dan Laku Pandita
Informasi Lengkap Weton Kelahiran 8 Februari 2023: Mulai dari Karakter, Pekerjaan, dan Jodoh
VIDEO
Sasar Kelompok Pelajar di Bantul, Kominfo Gelar Talkshow Literasi Digital
Amankan Liburan Lebaran di Kota Yogyakarta, Polresta Yogyakarta Gelar Operasi Ketupat Progo Tahun 2024
Polisi Amankan Trio Pemuda Bantul Penjual Bahan Peledak, 11,5 Kilogram Obat Mercon Disita
Polres Bantul Ringkus 39 Pengedar dan Pengguna Narkoba, Sita Ribuan Pil Koplo dan Sabu
Pasutri di Jogja Disekap dan Alami Kekerasan Seksual Selama 2 Bulan, Begini Modusnya
Kecelakaan di Bukit Bego Bantul, Sebuah Bus Terguling dan Seorang Penumpang Meninggal Dunia
Penemuan Mayat di Parangtritis Yogyakarta: Jenazah Laki-laki Tanpa Identitas Ditemukan Mengapung di Pantai
Kepala Desa Candibinangun Ditetapkan Jadi Tersangka Mafia Tanah di Pakem Sleman
Lansia Tewas Tertabrak Kereta Api di Gamping Sleman, Diduga Terpental hingga 20 Meter
GKR Hemas Ikut Nobar Indonesia Vs Iraq bersama Karang Taruna Kemantren Pakualaman di Alun-alun Sewandana