Waspada Bahaya Penyakit Kencing Tikus di Musim Hujan, Sebabkan Komplikasi Hingga Kematian

HARIANE JOGJA – Kewaspadaan bahaya penyakit kencing tikus atau biasa disebut Leptospirosis harus terus ditingkatkan, apalagi saat musim penghujan tiba.

Hal ini karena bahaya penyakit kencing tikus dapat meyebabkan kematian. Menurut Kementerian kesehatan, kencing tikus adalah penyakit zoonosis akut disebabkan oleh bakteri genus leptospira dengan spektrum penyakit yang luas.

Bahaya penyakit kencing tikus tercatat mengalami peningkatan kasus setiap tahunnya.

Berdasarkan dari data yang disampaikan melalui Surat Edaran Kemenkes Nomor PV.03.04/IV/23/2020, tercatat ada 9 provinsi telah melaporkan adanya peningkatan kasus kencing tikus dengan total sebanyak 686 kasus pada Oktober 2019.

Diketahui dari jumlah tersebut, sebanyak 110 di antaranya mengalami kematian yang terjadi di Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Kalimantan Utara, Maluku dan Sulawesi Utara.

BACA JUGA:  Waspadai 3 Gejala Covid XBB, Subvarian Omicron yang Telah Terdeteksi di Indonesia

Bahaya Penyakit Kencing Tikus dan Cara Penularan

Bahaya Penyakit Kencing Tikus
Penularan penyakit leptospirosis dapat menular melalui kontak langsung dan tidak langsung (Ilustrasi : Pixabay/422737)

Dilansir dari laman Dinas Kesehatan Jogja, penyakit kencing tikus dapat menular melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan urin hewan yang terinfeksi Leptospira. Faktor utama penularan yaitu rodentia atau tikus.

Penularan langsung terjadi melalui urin, darah atau cairan tubuh lain yang mengandung bakteri ke dalam tubuh. Bisa juga secara langsung dari hewan ke manusia karena merawat atau menangani organ hewan (pemotong hewan).

Admin