Ruko di Jalan Perwakilan Jogja Ditutup, Sri Sultan Pertanyakan Soal Uang Sewa dan Kunci Bangunan

Penutupan ruko ini tentu mendapatkan perlawanan dari para pedagang yang bahkan mengancam akan membuka paksa segel dari Pemkot Yogyakarta jika tidak ada kejelasan nasib.

Ruko di Jalan Perwakilan Jogja ditutup karena Kraton Yogyakarta tidak memperpanjang surat kekancingan untuk pemanfaatan lahan di kawasan tersebut, kecuali pada bangunan sebelah barat atau Restoran Legian di Malioboro.

BACA JUGA:  Kehadiran Kraton Yogyakarta dalam Pernikahan Kaesang dan Erina, Mulai dari Siraman Hingga Akad Nikah

ump jogja 2023
Malioboro terus dikembangkan sebagai kawasan pedestrian oleh Pemkot Yogyakarta. (Foto: Instagram/malioboro_insta)

Sri Sultan pun mengaku tidak paham soal ada aktivitas sewa karena merasa tidak mengeluarkan izin untuk aktivitas perdagangan di Jalan Perwakilan.

“Dulu, yang ada di situ seperti Optik Akur dan sebagainya itu ada di situ, karena disuruh pindah mereka pindah semua, sehingga kosong, dikunci, hanya tinggal yang sebelah barat yang kebakar itu. Pada bisa masuk ke situ saya diam saja, itu bongkar atau gimana? Kalau ada yang narik duit, yo sopo sing narik? (Siapa yang menarik?),” ungkap Sri Sultan.

Selain soal adanya penarikan uang sewa, Sri Sultan juga mempertanyakan soal bangunan yang bisa dibuka padahal kunci disimpan oleh Kraton.

“Mereka nggak punya izin semua, nggak tahu mereka bayar pada siapa kalau sewa. Bukane piye? Wong kuncine ning nggone Mangkubumi (Bukanya gimana? Kuncinya ada pada GKR Mangkubumi),” jelas Sri Sultan Selasa, 3 Januari 2023 di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.

Sudah berdiri selama bertahun-tahun 21 bangunan yang ada sepanjang Jalan Perwakilan ternyata tidak punya izin alias ilegal.

Dyah Ayu

Tak Berkategori