Perlu ke Psikolog, Berikut 3 Ciri Tantrum Anak di Luar Batas

Tantrum akan menjadi lebih buruk jika anak dalam kondisi lapar, kelelahan, tidak berdaya, tidak mendapatkan apa yang diinginkan, orang tua tidak mengerti, benda miliknya diambil secara paksa, tertekan, terganggu ataupun ketidakmampuan anak memecahkan masalah.

Dilansir dari Instagram Dinas DP3A Kab Bantul, tantrum merupakan kondisi yang wajar terjadi pada anak sehingga tidak perlu khawatir. Tantrum merupakan proses tumbuh kembang anak dalam belajar mengenal emosinya.

BACA JUGA:  6 Rekomendasi Restoran Halal di Korea Selatan, Tempat Makan Lezat yang Muslim Friendly

sifat zodiak Aquarius pria
Sabar adalah kunci untuk mengatasi tantrum pada anak. (Ilustrasi: Unsplash/Caroline Hernandez)

Tantrum pada anak bisa ditangani sendiri oleh orang tua, asalkan dapat bersabar. Agar tidak terpancing emosi dan jengkel atau bahkan melakukan kekerasan fisik.

Selalu ingat bahwa anak sedang belajar mengelola emosi dan mengutarakan perasaanya. Tugas orang tua adalah mendampingi dan membantu dalam setiap prosesnya.

Apabila tantrum pada anak dirasa berlebih sehingga orang tua tidak bisa mengatasi, maka tidak ada salahnya untuk meminta bantuah ahli.

Datangi psikolog atau tenaga kesehatan terkait jika frekuensi tantrum dirasa berlebihan atau sering terjadi. Meski tantrum tidak berbahaya, takutnya ada masalah pada perkembangan si kecil.

Ciri Tantrum Anak di Luar Batas

Berikut tantrum pada anak yang tidak wajar dilansir dari Instagram DP3A Kabupaten Bantul:

1. Durasi tantrum lebih lama

Coba perhatikan, apakah durasi tantrum pada anak lebih lama dari biasanya atau tidak. Jika anak mengamuk sekitar 20-30 menit tanpa jeda, biasanya anak memiliki indikasi masalah kesehatan mental.

Admin