Mengenal Fenomena Aphelion 2023 di Indonesia, Apakah Penyebab Suhu Dingin di Musim Kemarau?

HARIANE JOGJA – Fenomena Aphelion 2023 di Indonesia yang terjadi setahun sekali disebut sebagai penyebab suhu dingin saat musim kemarau.

Fenomena Aphelion saat ini sedang ramai menjadi perbincangan di media sosial Indonesia.

Dilansir dari laman Safalta, kejadian Aphelion dapat berlangsung sekali setiap tahun, sebagai akibat titik bumi yang berada jauh dari matahari selama periode revolusi sekitar 152 juta km.

Sebaliknya, Fenomena Perihelion merupakan jarak terdekat antara titik bumi dengan matahari yang biasa terjadi pada bulan Januari.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memberikan respon terkait kejadian fenomena Aphelion 2023 di Indonesia dengan merilis sebuah reels melalui akun Instagram resminya.

BACA JUGA:  Bule Asal Inggris Terlantar di Bantul dalam Kondisi Memprihatinkan, Masih Nunggu Keimigrasian

Mengenal Fenomena Aphelion 2023 di Indonesia dan Penyebab Suhu Dingin Saat Musim Kemarau di Indonesia

fenomena Aphelion 2023 di Indonesia
BMKG wilayah Jawa Timur menyebutkan puncak dari musim kemarau sendiri akan berdominasi hadir pada bulan Agustus 2023. (Ilustrasi: Instagram/infobmkgjuanda)

Dampak dari jarak bumi dan matahari dalam fenomena Aphelion sendiri tidak berpengaruh secara signifikan pada cuaca di permukaan Indonesia.

Puncak dari fenomena Aphelion 2023 di Indonesia terjadi pada musim kemarau tepatnya di sekitar bulan Juli hingga September yang ditandai dengan pergerakan angin dari arah timur menuju tenggara yang berasal dari Benua Australia.

Saat ini Australia juga mengalami hal serupa, perbedaan pola tekanan udara menyebabkan adanya pergerakan massa udara dingin dari Australia menuju Asia salah satunya Indonesia. Peristiwa ini lebih dikenal dengan istilah Australia Cold Monsoon.

Kontributor 10