5 Fakta Baru Kasus Mutilasi di Sleman, Pelaku Waras dan Berisiko Mengulangi Perbuatan

Tak hanya judi online, HP rupanya sempat menonton tayangan YouTube terkait cara melumpuhkan orang hingga meninggal.

“Jadi ini adanya stimulan-stimulan terhadap tersangka dengan cara menonton YouTube, dan juga adanya trigegr karena terlilit hutang akibat sering bermain judi online,” jelas AKBP Tri Panungko.

3. Korban dianggap bisa membuat pelaku mencapai tujuan

Hasil tes psikologi tersangka mutilasi di Sleman menjelaskan karakteristik korban AI yang dinililai mampu membuat HP mencapai tujuan.

AI yang seorang wanita bekerja dan sudah kenal dekat dengan pelaku, memungkinkan HP merampas hartanya untuk melunasi hutang.

Hal ini diperkuat dengan kenyataan bahwa korban sudah pernah menawarkan diri terhadap pelaku, sehingga relasi antara HP dan AI pun semakin dekat.

Kedekatan tersebut membuat keduanya mudah berkomunikasi, sehingga saat HP terdesak muncul pikiran untuk menjadikan AI sebagai korbannya.

BACA JUGA:  Kronologi Kasus Mutilasi di Pakem Sleman, Pelaku Sempat ke Warmindo Setelah Membunuh Korban
pelaku mutilasi di Sleman
Pelaku dikatakan sudah familiar dengan lingkungan TKP. (Foto: Instagram/poldajogja)

4. Pelaku familiar dengan kondisi TKP

Polisi menjelaskan bahwa HP membawa korban ke tempat penginapan yang menjadi TKP karena lingkungannya familiar bagi pelaku.

Lokasi TKP yang tak jauh dari penginapan, membuat HP mengetahui kondisi penginapan yang bahkan pernah ia singgahi sebelum melakukan pembunuhan.

“Jadi TKP atau lokasi tersebut, dipergunakan karena pelaku atau tersangka ini sudah mengetahui kondisi TKP atau lokasi tersebut,” tambah AKBP Tri Panungko.

5. Pelaku berrisiko ulangi kejahatan serupa

Menurut AKBP Tri Panungko pelaku kasus mutilasi di Sleman menunjukkan memiliki unsur yang memenuhi risiko keberbahayaan mengulangi perilakunya.

Admin