HARIANE JOGJA – Tradisi menyambut bulan Ramadhan masih banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia, salah satunya masyarakat Jogja.
Menjelang bulan Ramadhan, terdapat beberapa tradisi unik yang dilakukan oleh masyarakat yang bertujuan untuk menunjukkan rasa syukur karena kembali dipertemukan dengan bulan suci Ramadhan.
Selain itu, tradisi juga dapat dianggap sebagai bentuk persiapan sebelum memasuki bulan Ramadhan.
Walaupun dilakukan dengan cara yang berbeda-beda, tradisi menyambut bulan Ramadhan di Indonesia tetap memiliki semangat yang sama.
4 Tradisi Menyambut Bulan Ramadhan di Jogja
Terdapat beragam tradisi menyambut bulan Ramadhan di Indonesia yang memiliki keunikan tersendiri di masing-masing daerah, salah satunya di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kota Jogja yang dikenal kaya akan budaya yang unik dan penuh makna, sejatinya memiliki beberapa tradisi dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadhan.
Berikut ini terdapat 4 tradisi yang biasa dilakukan oleh masyarakat Jogja dalam menyambut bulan Ramadhan.
1. Nyadran
Nyadran merupakan salah satu tradisi yang masih lekat dalam kehidupan masyarakat Jawa, tidak terkecuali masyarakat Jogja dalam menyambut bulan suci Ramadhan.
Tradisi ini dilakukan guna mendoakan para leluhur yang telah meninggal agar dosa-dosa mereka diampuni oleh Yang Maha Kuasa, mengingatkan diri kepada kematian, dan menjaga kerukunan serta hangatnya persaudaraan seperti yang dilansir dari laman Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta.
Sebagian masyarakat Yogyakarta ada yang melaksanakan tradisi ini dengan cara berziarah ke makam, bersih-bersih, tabur bunga, dan juga kenduri bersama dengan warga kampung maupun saudara.
Sasar Kelompok Pelajar di Bantul, Kominfo Gelar Talkshow Literasi Digital
Amankan Liburan Lebaran di Kota Yogyakarta, Polresta Yogyakarta Gelar Operasi Ketupat Progo Tahun 2024
Polisi Amankan Trio Pemuda Bantul Penjual Bahan Peledak, 11,5 Kilogram Obat Mercon Disita
Polres Bantul Ringkus 39 Pengedar dan Pengguna Narkoba, Sita Ribuan Pil Koplo dan Sabu
Pasutri di Jogja Disekap dan Alami Kekerasan Seksual Selama 2 Bulan, Begini Modusnya
Kecelakaan di Bukit Bego Bantul, Sebuah Bus Terguling dan Seorang Penumpang Meninggal Dunia
Penemuan Mayat di Parangtritis Yogyakarta: Jenazah Laki-laki Tanpa Identitas Ditemukan Mengapung di Pantai
Kepala Desa Candibinangun Ditetapkan Jadi Tersangka Mafia Tanah di Pakem Sleman
Lansia Tewas Tertabrak Kereta Api di Gamping Sleman, Diduga Terpental hingga 20 Meter
GKR Hemas Ikut Nobar Indonesia Vs Iraq bersama Karang Taruna Kemantren Pakualaman di Alun-alun Sewandana
BUDAYA
58 Ramalan Cupu Panjala 2023, Juru Kunci Sampaikan 3 Catatan Saat Prosesi Pembukaan
4 Tradisi 1 Suro di Berbagai Daerah yang Unik, Ada Kirab hingga Memandikan Keris
GAYA HIDUP
GKR Hemas Ikut Nobar Indonesia Vs Iraq bersama Karang Taruna Kemantren Pakualaman di Alun-alun Sewandana
43 Event Siap Meriahkan Libur Nataru di Jogja, Ada Pagelaran Musik hingga Acara Spesial Natal
HARIANESIA
OLAHRAGA
GKR Hemas Ikut Nobar Indonesia Vs Iraq bersama Karang Taruna Kemantren Pakualaman di Alun-alun Sewandana
Drama Kylian Mbappe vs PSG , Marcus Rashford Diincar Sebagai Pengganti
PENDIDIKAN
ZODIAK
Sifat Weton Jumat Wage yang Dinaungi Lintang Magelut dan Laku Pandita
Informasi Lengkap Weton Kelahiran 8 Februari 2023: Mulai dari Karakter, Pekerjaan, dan Jodoh
VIDEO
Sasar Kelompok Pelajar di Bantul, Kominfo Gelar Talkshow Literasi Digital
Amankan Liburan Lebaran di Kota Yogyakarta, Polresta Yogyakarta Gelar Operasi Ketupat Progo Tahun 2024
Polisi Amankan Trio Pemuda Bantul Penjual Bahan Peledak, 11,5 Kilogram Obat Mercon Disita
Polres Bantul Ringkus 39 Pengedar dan Pengguna Narkoba, Sita Ribuan Pil Koplo dan Sabu
Pasutri di Jogja Disekap dan Alami Kekerasan Seksual Selama 2 Bulan, Begini Modusnya
Kecelakaan di Bukit Bego Bantul, Sebuah Bus Terguling dan Seorang Penumpang Meninggal Dunia
Penemuan Mayat di Parangtritis Yogyakarta: Jenazah Laki-laki Tanpa Identitas Ditemukan Mengapung di Pantai
Kepala Desa Candibinangun Ditetapkan Jadi Tersangka Mafia Tanah di Pakem Sleman
Lansia Tewas Tertabrak Kereta Api di Gamping Sleman, Diduga Terpental hingga 20 Meter
GKR Hemas Ikut Nobar Indonesia Vs Iraq bersama Karang Taruna Kemantren Pakualaman di Alun-alun Sewandana