HARIANE JOGJA – Protes jalan rusak Banyurejo, Tempel, Sleman dilakukan oleh warga dengan cara yang terbilang unik.
Protes jalan rusak Banyurejo dilakukan bukan melalui aksi demo yang anarkis melainkan dengan pemasangan spanduk dengan tulisan lucu.
Saat dibagikan ke Instagram, protes jalan rusak di Banyurejo yang tertuang dalam spanduk tersebut mendapat tanggapan dari anggota DPRD Kabupaten Sleman, Raudi Akmal.
Warga Protes Jalan Rusak Banyurejo Pakai Spanduk Ditanggapi DPRD
Kondisi jalan yang rusak parah di Kelurahan Banyurejo, Tempel, Sleman memicu warga setempat untuk melakukan aksi protes.
Dari unggahan akun Instagram @merapi_uncover pada Kamis, 23 Februari 2023, setidaknya ada tujuh spanduk yang dipasang di sepanjang jalan Kelurahan Banyurejo sebagai bentuk protes.
Spanduk tersebut berbentuk kain putih yang bertuliskan kata-kata unik dalam bahasa Jawa lalu diikat di antara pepohonan.
Kata unik yang tertuang dalam spanduk protes tersebut diantaranya:
Pajek telat didendo, dalan rusak dijarno (pajak telat didenda, jalan rusak dibiarkan saja)
Warga resah mergo dalane bubrah (warga resah karena jalannya berantakan)
Arep butuh korban piro? (Akan butuh korban berapa lagi?)
Selain berbahasa Jawa, ada juga spanduk yang menggunakan bahasa Indonesia namun tetap terdengar menggelitik. Kata-kata protes tersebut yaitu:
Jangan ada korban diantara kita
Pacar aja butuh diperhatikan, masak jalan tidak
Awas, bukan lobang Michat!
Hingga berita ini dirilis, unggahan mengenai protes jalan rusak Banyurejo tersebut telah mendapat likes sebanyak 6,9 ribu kali di Instagram.
Sasar Kelompok Pelajar di Bantul, Kominfo Gelar Talkshow Literasi Digital
Amankan Liburan Lebaran di Kota Yogyakarta, Polresta Yogyakarta Gelar Operasi Ketupat Progo Tahun 2024
Polisi Amankan Trio Pemuda Bantul Penjual Bahan Peledak, 11,5 Kilogram Obat Mercon Disita
Polres Bantul Ringkus 39 Pengedar dan Pengguna Narkoba, Sita Ribuan Pil Koplo dan Sabu
Pasutri di Jogja Disekap dan Alami Kekerasan Seksual Selama 2 Bulan, Begini Modusnya
Kecelakaan di Bukit Bego Bantul, Sebuah Bus Terguling dan Seorang Penumpang Meninggal Dunia
Penemuan Mayat di Parangtritis Yogyakarta: Jenazah Laki-laki Tanpa Identitas Ditemukan Mengapung di Pantai
Kepala Desa Candibinangun Ditetapkan Jadi Tersangka Mafia Tanah di Pakem Sleman
Lansia Tewas Tertabrak Kereta Api di Gamping Sleman, Diduga Terpental hingga 20 Meter
GKR Hemas Ikut Nobar Indonesia Vs Iraq bersama Karang Taruna Kemantren Pakualaman di Alun-alun Sewandana
BUDAYA
58 Ramalan Cupu Panjala 2023, Juru Kunci Sampaikan 3 Catatan Saat Prosesi Pembukaan
4 Tradisi 1 Suro di Berbagai Daerah yang Unik, Ada Kirab hingga Memandikan Keris
GAYA HIDUP
GKR Hemas Ikut Nobar Indonesia Vs Iraq bersama Karang Taruna Kemantren Pakualaman di Alun-alun Sewandana
43 Event Siap Meriahkan Libur Nataru di Jogja, Ada Pagelaran Musik hingga Acara Spesial Natal
HARIANESIA
OLAHRAGA
GKR Hemas Ikut Nobar Indonesia Vs Iraq bersama Karang Taruna Kemantren Pakualaman di Alun-alun Sewandana
Drama Kylian Mbappe vs PSG , Marcus Rashford Diincar Sebagai Pengganti
PENDIDIKAN
ZODIAK
Sifat Weton Jumat Wage yang Dinaungi Lintang Magelut dan Laku Pandita
Informasi Lengkap Weton Kelahiran 8 Februari 2023: Mulai dari Karakter, Pekerjaan, dan Jodoh
VIDEO
Sasar Kelompok Pelajar di Bantul, Kominfo Gelar Talkshow Literasi Digital
Amankan Liburan Lebaran di Kota Yogyakarta, Polresta Yogyakarta Gelar Operasi Ketupat Progo Tahun 2024
Polisi Amankan Trio Pemuda Bantul Penjual Bahan Peledak, 11,5 Kilogram Obat Mercon Disita
Polres Bantul Ringkus 39 Pengedar dan Pengguna Narkoba, Sita Ribuan Pil Koplo dan Sabu
Pasutri di Jogja Disekap dan Alami Kekerasan Seksual Selama 2 Bulan, Begini Modusnya
Kecelakaan di Bukit Bego Bantul, Sebuah Bus Terguling dan Seorang Penumpang Meninggal Dunia
Penemuan Mayat di Parangtritis Yogyakarta: Jenazah Laki-laki Tanpa Identitas Ditemukan Mengapung di Pantai
Kepala Desa Candibinangun Ditetapkan Jadi Tersangka Mafia Tanah di Pakem Sleman
Lansia Tewas Tertabrak Kereta Api di Gamping Sleman, Diduga Terpental hingga 20 Meter
GKR Hemas Ikut Nobar Indonesia Vs Iraq bersama Karang Taruna Kemantren Pakualaman di Alun-alun Sewandana