HARIANE JOGJA – Dugaan upaya penculikan anak di Gatak Gunungkidul yang viral di media sosial, faktanya diungkap oleh polisi.
Polisi menyebutkan bahwa penculikan anak di Gatak Gunungkidul hanya sekedar salah paham antara anak-anak yang jadi ‘korban’ dengan orang asing yang kebetulan lewat.
Selain menjelaskan kronologi dugaan penculikan anak di Gatak Gunungkidul, polisi juga memberikan imbauan kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam menyebarkan informasi di media sosial.
Meskipun kewaspadaan terhadap tindakan kriminal juga tetap harus dilakukan.
Kronologi Dugaan Upaya Penculikan Anak di Gatak Gunungkidul
Dilansir dari laman Facebook Polres Gunungkidul, kasus yang viral melalui WhatsApp ini bermula dari dua orang anak yang memancing. Satu anak berumur 8 tahun dan satu lainnya berusia 7 tahun.
Kedua anak tersebut sedang memancing di sungai kecil yang dekat dengan perkampungan warga.
Sesaat kemudian, kedua anak tersebut bermaksud pulang untuk mengambil umpan cacing. Namun, di pertigaan jalan kampung muncul kendaraan minibus yang akan berbelok.
Kedua anak tersebut kaget dan akan menabrak mobil. Di dalam mobil tersebut terdapat seorang laki-laki dan perempuan yang akhirnya keluar dari mobil.
Kedua orang dewasa itu keluar lalu menatap ke kedua anak tersebut. Belakangan diketahui, seorang lelaki dan perempuan yang berada di dalam mobil tersebut adalah Suwardiyono bersama istrinya, warga Randukuning, Selang, Wonosari.
- 1
- 2
Sasar Kelompok Pelajar di Bantul, Kominfo Gelar Talkshow Literasi Digital
Amankan Liburan Lebaran di Kota Yogyakarta, Polresta Yogyakarta Gelar Operasi Ketupat Progo Tahun 2024
Polisi Amankan Trio Pemuda Bantul Penjual Bahan Peledak, 11,5 Kilogram Obat Mercon Disita
Polres Bantul Ringkus 39 Pengedar dan Pengguna Narkoba, Sita Ribuan Pil Koplo dan Sabu
Pasutri di Jogja Disekap dan Alami Kekerasan Seksual Selama 2 Bulan, Begini Modusnya
Kecelakaan di Bukit Bego Bantul, Sebuah Bus Terguling dan Seorang Penumpang Meninggal Dunia
Penemuan Mayat di Parangtritis Yogyakarta: Jenazah Laki-laki Tanpa Identitas Ditemukan Mengapung di Pantai
Kepala Desa Candibinangun Ditetapkan Jadi Tersangka Mafia Tanah di Pakem Sleman
Lansia Tewas Tertabrak Kereta Api di Gamping Sleman, Diduga Terpental hingga 20 Meter
GKR Hemas Ikut Nobar Indonesia Vs Iraq bersama Karang Taruna Kemantren Pakualaman di Alun-alun Sewandana
BUDAYA
58 Ramalan Cupu Panjala 2023, Juru Kunci Sampaikan 3 Catatan Saat Prosesi Pembukaan
4 Tradisi 1 Suro di Berbagai Daerah yang Unik, Ada Kirab hingga Memandikan Keris
GAYA HIDUP
GKR Hemas Ikut Nobar Indonesia Vs Iraq bersama Karang Taruna Kemantren Pakualaman di Alun-alun Sewandana
43 Event Siap Meriahkan Libur Nataru di Jogja, Ada Pagelaran Musik hingga Acara Spesial Natal
HARIANESIA
OLAHRAGA
GKR Hemas Ikut Nobar Indonesia Vs Iraq bersama Karang Taruna Kemantren Pakualaman di Alun-alun Sewandana
Drama Kylian Mbappe vs PSG , Marcus Rashford Diincar Sebagai Pengganti
PENDIDIKAN
ZODIAK
Sifat Weton Jumat Wage yang Dinaungi Lintang Magelut dan Laku Pandita
Informasi Lengkap Weton Kelahiran 8 Februari 2023: Mulai dari Karakter, Pekerjaan, dan Jodoh
VIDEO
Sasar Kelompok Pelajar di Bantul, Kominfo Gelar Talkshow Literasi Digital
Amankan Liburan Lebaran di Kota Yogyakarta, Polresta Yogyakarta Gelar Operasi Ketupat Progo Tahun 2024
Polisi Amankan Trio Pemuda Bantul Penjual Bahan Peledak, 11,5 Kilogram Obat Mercon Disita
Polres Bantul Ringkus 39 Pengedar dan Pengguna Narkoba, Sita Ribuan Pil Koplo dan Sabu
Pasutri di Jogja Disekap dan Alami Kekerasan Seksual Selama 2 Bulan, Begini Modusnya
Kecelakaan di Bukit Bego Bantul, Sebuah Bus Terguling dan Seorang Penumpang Meninggal Dunia
Penemuan Mayat di Parangtritis Yogyakarta: Jenazah Laki-laki Tanpa Identitas Ditemukan Mengapung di Pantai
Kepala Desa Candibinangun Ditetapkan Jadi Tersangka Mafia Tanah di Pakem Sleman
Lansia Tewas Tertabrak Kereta Api di Gamping Sleman, Diduga Terpental hingga 20 Meter
GKR Hemas Ikut Nobar Indonesia Vs Iraq bersama Karang Taruna Kemantren Pakualaman di Alun-alun Sewandana