HARIANEJOGJA – Sejarah singkat permainan latto latto menjadi hal yang menarik untuk diketahui, mengingat permainan ini kembali populer dalam beberapa waktu terakhir.
Dalam sejarah singkat permainan latto latto, diketahui bahwa ternyata permainan ini pernah dilarang di berbagai negara, seperti Mesir dan Amerika Serikat.
Untuk menyegarkan kembali ingatan tentang permainan ini, berikut sejarah singkat permainan latto latto, seperti diwartakan Groovy History.
Sejarah Singkat Permainan Latto Latto

Latto Latto, atau yang disebut juga sebagai tok tok dan clackers ball merupakan permainan yang berbentuk dua bola dari plastik atau kaca kokoh (tempered glass) yang disatukan dengan sebuah tali.
Permainan berbentuk pendulum ini kemudian diayunkan hingga kedua bola tersebut saling berbenturan dan menghasilkan bunyi ‘tok’ atau yang disebut ‘clack’ dalam bahasa inggris. Bunyi yang dihasilkan inilah sumber nama permainan ini.
Tujuan utama dari permainan yang telah ada sejak tahun 1960-an ini adalah untuk membenturkan kedua bola tersebut secepat mungkin dan sekeras mungkin.
Dalam sejarah singkat permainan latto latto, bahan dasar pembentuk bola latto latto adalah kaca, namun setelah terjadi berbagai insiden pecahnya bola, maka bahan pembuatnya kemudian diganti menjadi plastik.
Beberapa waktu yang lalu, sebuah sekolah di Lampung melarang siswanya membawa latto latto ke sekolah. Ini bukan pertama kalinya permainan ini menimbulkan kontroversi.
Penulis dan Editor
-
Admin
-
Tri Lestari
7 Tempat Wisata Di Sedayu Bantul, Asyik Berpetualang di Alam Bebas Plus Studio Film
Pertandingan Indonesia Vs Palestina, Erick Thohir: 10 Persen untuk Rakyat Palestina
5 Tips Mengembalikan Produktivitas Kerja, Bisa Dicoba Setelah Masa Libur Panjang
Hasil Survei 3 Capres Terbaru : Prabowo dan Ganjar Saling Salip, Bagaimana dengan Anies?
Detail Bonus Atlet SEA Games 2023, Totalnya Cukup Fantastis
Bonus Atlet Indonesia SEA Games 2023 Capai Rp 289 Miliar, Berikut Rinciannya
Sejarah Berdirinya Organisasi PSHT, Kuat Sejak 1922 Hingga Hari Ini
Rampung Wamil, DJ Young K DAY6 Akan Kembali Muncul di Program Kiss The Radio
War Tiket FIFA Match Day Hari Pertama, 1 Jam Pasca Dibuka Langsung Ludes
Bertabur Emas di ASEAN Para Games 2023 Kamboja , Indonesia Urutan Pertama Peraih Medali Terbanyak
BUDAYA
Sejarah Berdirinya Organisasi PSHT, Kuat Sejak 1922 Hingga Hari Ini
Jadwal Festival Van der Wijck 2023 di Sleman, Ada 8 Pertunjukan Menarik
GAYA HIDUP
7 Tempat Wisata Di Sedayu Bantul, Asyik Berpetualang di Alam Bebas Plus Studio Film
Pertandingan Indonesia Vs Palestina, Erick Thohir: 10 Persen untuk Rakyat Palestina
HARIANESIA
OLAHRAGA
Pertandingan Indonesia Vs Palestina, Erick Thohir: 10 Persen untuk Rakyat Palestina
Detail Bonus Atlet SEA Games 2023, Totalnya Cukup Fantastis
PENDIDIKAN
ZODIAK
Sifat Weton Jumat Wage yang Dinaungi Lintang Magelut dan Laku Pandita
Informasi Lengkap Weton Kelahiran 8 Februari 2023: Mulai dari Karakter, Pekerjaan, dan Jodoh
VIDEO
7 Tempat Wisata Di Sedayu Bantul, Asyik Berpetualang di Alam Bebas Plus Studio Film
Pertandingan Indonesia Vs Palestina, Erick Thohir: 10 Persen untuk Rakyat Palestina
5 Tips Mengembalikan Produktivitas Kerja, Bisa Dicoba Setelah Masa Libur Panjang
Hasil Survei 3 Capres Terbaru : Prabowo dan Ganjar Saling Salip, Bagaimana dengan Anies?
Detail Bonus Atlet SEA Games 2023, Totalnya Cukup Fantastis
Bonus Atlet Indonesia SEA Games 2023 Capai Rp 289 Miliar, Berikut Rinciannya
Sejarah Berdirinya Organisasi PSHT, Kuat Sejak 1922 Hingga Hari Ini
Rampung Wamil, DJ Young K DAY6 Akan Kembali Muncul di Program Kiss The Radio
War Tiket FIFA Match Day Hari Pertama, 1 Jam Pasca Dibuka Langsung Ludes
Bertabur Emas di ASEAN Para Games 2023 Kamboja , Indonesia Urutan Pertama Peraih Medali Terbanyak