HARIANEJOGJA – Sejarah singkat permainan latto latto menjadi hal yang menarik untuk diketahui, mengingat permainan ini kembali populer dalam beberapa waktu terakhir.
Dalam sejarah singkat permainan latto latto, diketahui bahwa ternyata permainan ini pernah dilarang di berbagai negara, seperti Mesir dan Amerika Serikat.
Untuk menyegarkan kembali ingatan tentang permainan ini, berikut sejarah singkat permainan latto latto, seperti diwartakan Groovy History.
Sejarah Singkat Permainan Latto Latto

Latto Latto, atau yang disebut juga sebagai tok tok dan clackers ball merupakan permainan yang berbentuk dua bola dari plastik atau kaca kokoh (tempered glass) yang disatukan dengan sebuah tali.
Permainan berbentuk pendulum ini kemudian diayunkan hingga kedua bola tersebut saling berbenturan dan menghasilkan bunyi ‘tok’ atau yang disebut ‘clack’ dalam bahasa inggris. Bunyi yang dihasilkan inilah sumber nama permainan ini.
Tujuan utama dari permainan yang telah ada sejak tahun 1960-an ini adalah untuk membenturkan kedua bola tersebut secepat mungkin dan sekeras mungkin.
Dalam sejarah singkat permainan latto latto, bahan dasar pembentuk bola latto latto adalah kaca, namun setelah terjadi berbagai insiden pecahnya bola, maka bahan pembuatnya kemudian diganti menjadi plastik.
Beberapa waktu yang lalu, sebuah sekolah di Lampung melarang siswanya membawa latto latto ke sekolah. Ini bukan pertama kalinya permainan ini menimbulkan kontroversi.
Penulis dan Editor
-
Admin
-
Tri Lestari
3 Siswa Tenggelam dalam Laka Laut di Pantai Parangtritis Hari ini, 1 Orang Hilang
Jadwal Konser Gildcoustic Desember 2023, Manggung 3 Kali di Jogja
PLN ICON PLUS Jaga Keandalan Telekomunikasi Selama Piala Dunia U17 2023
Kecelakaan di Jogja Hari ini, Motor Vs Mobil di Gedong Kuning
Demo Mahasiswa Papua di Jogja Hari ini, Tuntut Referendum Papua Barat
Kalender Jawa Desember 2023 Lengkap: Weton, Hari, dan Pasaran
Wisatawan Anak Jadi Korban Pelecehan Seksual di Gondomanan, Pelaku Mengaku Kecanduan Film Biru
BPBD Bantul : 29 Kalurahan Diidentifikasi Rawan Bencana Alam Saat Musim Hujan
Jadwal Pemadaman Listrik Jogja 29 November 2023, Berlangsung 3 Jam di 2 Wilayah ini
Jadwal Konser NDX AKA Desember 2023, Catat Tanggal dan 3 Lokasi Manggung di Jogja
BUDAYA
58 Ramalan Cupu Panjala 2023, Juru Kunci Sampaikan 3 Catatan Saat Prosesi Pembukaan
4 Tradisi 1 Suro di Berbagai Daerah yang Unik, Ada Kirab hingga Memandikan Keris
GAYA HIDUP
Jadwal Konser Gildcoustic Desember 2023, Manggung 3 Kali di Jogja
Kalender Jawa Desember 2023 Lengkap: Weton, Hari, dan Pasaran
HARIANESIA
OLAHRAGA
Drama Kylian Mbappe vs PSG , Marcus Rashford Diincar Sebagai Pengganti
9 Layanan Perusahaan Konsultan Buro Happold pada Stadion JIS yang Dianggap Tak Penuhi Standar FIFA
PENDIDIKAN
ZODIAK
Sifat Weton Jumat Wage yang Dinaungi Lintang Magelut dan Laku Pandita
Informasi Lengkap Weton Kelahiran 8 Februari 2023: Mulai dari Karakter, Pekerjaan, dan Jodoh
VIDEO
3 Siswa Tenggelam dalam Laka Laut di Pantai Parangtritis Hari ini, 1 Orang Hilang
Jadwal Konser Gildcoustic Desember 2023, Manggung 3 Kali di Jogja
PLN ICON PLUS Jaga Keandalan Telekomunikasi Selama Piala Dunia U17 2023
Kecelakaan di Jogja Hari ini, Motor Vs Mobil di Gedong Kuning
Demo Mahasiswa Papua di Jogja Hari ini, Tuntut Referendum Papua Barat
Kalender Jawa Desember 2023 Lengkap: Weton, Hari, dan Pasaran
Wisatawan Anak Jadi Korban Pelecehan Seksual di Gondomanan, Pelaku Mengaku Kecanduan Film Biru
BPBD Bantul : 29 Kalurahan Diidentifikasi Rawan Bencana Alam Saat Musim Hujan
Jadwal Pemadaman Listrik Jogja 29 November 2023, Berlangsung 3 Jam di 2 Wilayah ini
Jadwal Konser NDX AKA Desember 2023, Catat Tanggal dan 3 Lokasi Manggung di Jogja