Masalah TPST Piyungan di Bantul, Pemkab Bantul Dorong Pemilahan Sampah di Tingkat Rumah Tangga

HARIANE JOGJA – Masalah TPST Piyungan di Bantul mendorong Pemerintah Kabupaten Bantul untuk mengambil langkah dan kebijakan untuk mengatasi jumlah sampah yang makin menumpuk.

Salah satu masalah TPST Piyungan di Bantul adalah kapasitas yang tidak sebanding dengan produksi sampah masyarakat.

Terkait dengan masalah TPST Piyungan overload, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul Ari Budi Nugroho mengatakan setidaknya ada 734 ton sampah masuk ke tempat pembuangan ini.

Salah satu solusi yang dicanangkan Pemkab Bantul adalah agar masyarakat bisa memilah sampahnya sendiri.

BACA JUGA:  GKR Hemas Gelar Nobar Piala Dunia 2022 Jogja, Gratis dan Ada Angkringan

Overload Kapasitas Sampah Masih Jadi Masalah TPST Piyungan di Bantul

masalah TPST Piyungan di Bantul
Pemkab Bantul dorong masyarakat untuk memilah sampah sendiri. (Foto: Hariane/Wahyu Turi K.)

Seperti artikel yang ditayangkan di Hariane.com dengan judul ‘Darurat TPST Piyungan Overload, Masyarakat Bantul Berpotensi Timbulkan Sampah Ratusan Ton Per Hari’ pada Kamis, 26 Januari 2023, Pemkab Bantul terus melakukan upaya untuk meminimalisir pembuangan sampah di TPST Piyungan.

Dalam pemberitaan sebelumnya, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih terus menggencarkan pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga dan kalurahan agar Kabupaten Bantul tidak bergantung membuang sampah di TPST Piyungan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul Ari Budi Nugroho menyebutkan, setidaknya rata-rata sampah di TPST Piyungan yang masuk setiap bulannya mencapai 734 ton.

Hal tersebut tentu menjadi perhatian terutama bagi Pemkab Bantul. Ari mengatakan untuk mengurangi kondisi sampah di TPST Piyungan yang kian darurat harus mulai dikelola dari sumber sampah itu sendiri.

Admin