Buku Awisan Dalem Batik Dibagikan Gratis di Hari Ke 2 Simposium Internasional Kebudayaan Jawa 2023

Putri pertama Sri Sultan Hamengku Buwono X, Gusti Mangkubumi menyebut sejak Keraton Yogyakarta berdiri pada 1755, Sri Sultan Hamengku Buwono I menanamkan beragam filosofi yang selaras dengan alam.

Dicontohkan tentang penyusunan tumbuhan atau pepohonan di lingkungan Keraton mulai Tugu Yogyakarta hingga Panggung Krapyak.

Dimana penyusunan vegetasi itu dilakukan sedemikian rupa untuk mewakili simbol-simbol filosofi tertentu.

Ketua Panitia Simposium, GKR Hayu mengungkapkan momentum kenaikan tahta dan kembalinya 75 manuskrip digital menjadi langkah awal bagi keraton membuka diri agar nilai-nilai luhur dapat terus dilestarikan.

Keraton mengundang para akademisi, praktisi dan peneliti dari dalam dan luar negeri untuk berdiskusi terkait kekayaan vegetasi di lingkungan Keraton Yogyakarta mulai Desember 2022 lalu.

Melalui call for paper, panitia menerima 36 abstrak dari peneliti dalam dan luar negeri. Keseluruhan abstrak ditinjau oleh 4 reviewer, hingga mengerucut 12 paper terpilih untuk Simposium Internasional Kebudayaan Jawa 2023.

“Kami membuka kesempatan seluas-luasnya bagi para peneliti lintas generasi baik dari senior maupun junior dengan call for paper,” sebutnya usai pembukaan Simposium Internasional Kebudayaan Jawa 2023. ****

 

Temukan artikel menarik lainnya di hariane.com

Admin