5 Bahaya Sunat pada Anak Perempuan, WHO Menyebutnya Pelanggaran Hak Asasi

Peningkatan risiko infeksi saluran kemih berulang paling banyak ditemukan pada anak perempuan dan wanita dewasa yang telah menjalani sunat.

5. Gangguan Persalinan

Akibat jalan lahir yang menyempit (pada jenis sunat tertentu) dapat menyebabkan robekan pada jalan lahir, perdarahan setelah melahirkan, dan persalinan yang lama hingga mengancam nyawa ibu maupun bayi.

Dikutip dari laman resmi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, sunat perempuan dari sisi medis tidak memiliki manfaat bagi kesehatan.

Namun, yang lebih mengkhawatirkan adalah fakta bahwa sunat perempuan banyak dilakukan oleh tenaga medis yang tidak memiliki SOP untuk melakukannya sehingga orang tua perlu berhati-hati jika tidak ingin anak perempuannya disunat.

Ada beberapa kasus di mana tenaga kesehatan menawarkan paket tindik dan sunat ketika seorang ibu baru saja melahirkan. Padahal sebenarnya, dokter, perawat atau bidan tersebut tidak memiliki SOP (Standar Operasional Prosedur) untuk melakukan sunat perempuan.

Masyarakat wajib tahu bahwa bahaya sunat pada anak perempuan tetap mengancam, meski dilakukan oleh tenaga medis.

WHO Menyebutnya Pelanggaran Hak Asasi Perempuan

hak asasi perempuan
WHO menganggap sunat pada anak perempuan sebagai pelanggaran hak asasi. (Ilustrasi: Pexels/bertellifotografia)

Dalam laman resminya, organisasi kesehatan dunia atau WHO menyebut sunat pada perempuan sebagai mutilasi alat kelamin atau FGM (female genital mutilation). Umumnya, sunat dilakukan oleh praktisi tradisional tetapi tak jarang penyedia layanan kesehatan juga terlibat.

Admin