HARIANE JOGJA – Sunat pada anak perempuan ternyata masih banyak dipraktikkan masyarakat di beberapa negara, termasuk Indonesia.
Padahal, sunat pada anak perempuan memiliki risiko yang cukup tinggi bagi kesehatan tubuh dan reproduksi perempuan jika ditinjau dari sisi medis. Bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutnya sebagai pelanggaran hak asasi perempuan.
Bahaya sunat pada anak perempuan perlu lebih giat disosialisasikan guna membangun kesadaran terhadap hak tiap manusia pada tubuh masing-masing, khususnya perempuan.
Melansir dari laman resmi PBB, guna mendukung sosialisasi penghapusan sunat perempuan, tanggal 6 Februari ditetapkan sebagai Hari Anti Sunat Perempuan Sedunia.
5 Bahaya Sunat pada Anak Perempuan
Tanpa menyangkutpautkannya dengan kepercayaan dan tradisi dalam masyarakat, berikut ini beberapa bahaya sunat pada anak perempuan menurut Dr. Haekal Anshari, M. Biomed (AAM) yang dipublikasikan melalui akun Instagram-nya.
1. Perdarahan
Perdarahan bisa terjadi akibat terpotongnya pembuluh darah pada klitoris atau pembuluh darah lain di sekitar alat kelamin saat prosedur sunat perempuan dilakukan.
2. Infeksi
Infeksi menjadi salah satu bahaya sunat pada anak perempuan sebagai akibat prosedur yang tidak steril, yang biasanya dilakukan secara tradisional. Salah satu jenis infeksi yang mungkin terjadi adalah tetanus, yang tentu saja dapat menyebabkan kematian.
3. Disfungsi Seksual
Pemotongan klitoris dapat menyebabkan nyeri saat berhubungan seksual. Tak hanya itu, perempuan juga menjadi kesulitan untuk mencapai orgasme.
4. Gangguan Berkemih
Dilansir dari laman resmi WHO, apabila infeksi akibat sunat terjadi dan tidak diobati, maka bisa jadi akan naik ke ginjal, sehingga anak berpotensi gagal ginjal, septikemia, hingga kematian.
Sasar Kelompok Pelajar di Bantul, Kominfo Gelar Talkshow Literasi Digital
Amankan Liburan Lebaran di Kota Yogyakarta, Polresta Yogyakarta Gelar Operasi Ketupat Progo Tahun 2024
Polisi Amankan Trio Pemuda Bantul Penjual Bahan Peledak, 11,5 Kilogram Obat Mercon Disita
Polres Bantul Ringkus 39 Pengedar dan Pengguna Narkoba, Sita Ribuan Pil Koplo dan Sabu
Pasutri di Jogja Disekap dan Alami Kekerasan Seksual Selama 2 Bulan, Begini Modusnya
Kecelakaan di Bukit Bego Bantul, Sebuah Bus Terguling dan Seorang Penumpang Meninggal Dunia
Penemuan Mayat di Parangtritis Yogyakarta: Jenazah Laki-laki Tanpa Identitas Ditemukan Mengapung di Pantai
Kepala Desa Candibinangun Ditetapkan Jadi Tersangka Mafia Tanah di Pakem Sleman
Lansia Tewas Tertabrak Kereta Api di Gamping Sleman, Diduga Terpental hingga 20 Meter
GKR Hemas Ikut Nobar Indonesia Vs Iraq bersama Karang Taruna Kemantren Pakualaman di Alun-alun Sewandana
BUDAYA
58 Ramalan Cupu Panjala 2023, Juru Kunci Sampaikan 3 Catatan Saat Prosesi Pembukaan
4 Tradisi 1 Suro di Berbagai Daerah yang Unik, Ada Kirab hingga Memandikan Keris
GAYA HIDUP
GKR Hemas Ikut Nobar Indonesia Vs Iraq bersama Karang Taruna Kemantren Pakualaman di Alun-alun Sewandana
43 Event Siap Meriahkan Libur Nataru di Jogja, Ada Pagelaran Musik hingga Acara Spesial Natal
HARIANESIA
OLAHRAGA
GKR Hemas Ikut Nobar Indonesia Vs Iraq bersama Karang Taruna Kemantren Pakualaman di Alun-alun Sewandana
Drama Kylian Mbappe vs PSG , Marcus Rashford Diincar Sebagai Pengganti
PENDIDIKAN
ZODIAK
Sifat Weton Jumat Wage yang Dinaungi Lintang Magelut dan Laku Pandita
Informasi Lengkap Weton Kelahiran 8 Februari 2023: Mulai dari Karakter, Pekerjaan, dan Jodoh
VIDEO
Sasar Kelompok Pelajar di Bantul, Kominfo Gelar Talkshow Literasi Digital
Amankan Liburan Lebaran di Kota Yogyakarta, Polresta Yogyakarta Gelar Operasi Ketupat Progo Tahun 2024
Polisi Amankan Trio Pemuda Bantul Penjual Bahan Peledak, 11,5 Kilogram Obat Mercon Disita
Polres Bantul Ringkus 39 Pengedar dan Pengguna Narkoba, Sita Ribuan Pil Koplo dan Sabu
Pasutri di Jogja Disekap dan Alami Kekerasan Seksual Selama 2 Bulan, Begini Modusnya
Kecelakaan di Bukit Bego Bantul, Sebuah Bus Terguling dan Seorang Penumpang Meninggal Dunia
Penemuan Mayat di Parangtritis Yogyakarta: Jenazah Laki-laki Tanpa Identitas Ditemukan Mengapung di Pantai
Kepala Desa Candibinangun Ditetapkan Jadi Tersangka Mafia Tanah di Pakem Sleman
Lansia Tewas Tertabrak Kereta Api di Gamping Sleman, Diduga Terpental hingga 20 Meter
GKR Hemas Ikut Nobar Indonesia Vs Iraq bersama Karang Taruna Kemantren Pakualaman di Alun-alun Sewandana