4 Tradisi 1 Suro di Berbagai Daerah yang Unik, Ada Kirab hingga Memandikan Keris

Peserta akan berkeliling sambil membawa kerbau bule yang merupakan hewan keramat Keraton. Peserta didominasi oleh laki-laki yang menggunakan pakaian adat Jawa serta wanita dengan kebaya hitam.

Selama perjalanan peserta tidak mengucapkan satupun kata sebagai bentuk perenungan diri terhadap apa yang dilakukan selama setahun terakhir.

3. Tradisi 1 Suro di Desa Traji

Tradisi 1 suro di Desa Traji, Temanggung, Jawa Tengah ini dibagi menjadi dua, yaitu membuat sajen untuk tempat punden desa yang berisi nasi uncen, empon-empon juwadah pasar, kembang katelon, serta uang.

Sedangkan untuk sajen pelaksanaan upacara adat berisi gunungan, bucu asin, sega golong, kepala kambing, ingkung, bungkusan beras putih dan beras kuning, kembang setaman, dan masih banyak lagi.

Dilansir dari Kikomunal Indonesia, tujuan tradisi ini yaitu sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, budaya gotong royong, serta mempererat persatuan dan kesatuan dan kesatuan masyarakat, memberikan hiburan dan melestarikan warisan leluhur.

BACA JUGA:  Mengenal Perpustakaan Widya Budaya di Kraton Jogja, Tempat Menyimpan Arsip dan Manuskrip Berharga

4. Tradisi Mandik Pusake di Lombok Barat

Ritual Mandik Pusake yang dimiliki oleh masyarakat Lombok barat biasanya dilakukan bertepatan pada 1 Muharram atau 1 Suro pada penanggalan Jawa. Ritual ini dilakukan dengan tujuan untuk memelihara nyawa, memelihara jiwa, serta untuk silaturahmi.

Dilansir dari Dinas Pariwisata Lombok Barat, ritual ini akan dihadiri para pemilik keris dari seluruh penjuru Lombok yang datang ke tempat yang sudah ditentukan sambil membawa keris masing-masing.

Kontributor 5