Sejarah Hari Pemberontakan PETA, Diperingati Setiap Tanggal 14 Februari

Aksi ini bersamaan dengan terselenggaranya pertemuan akbar seluruh komandan beserta anggota PETA di Blitar.

Tentara Jepang yang menyadari adanya benih-benih pemberontakan mulai berbalik melawan dan membuat sederet pasukan PETA jadi terpojok. Alhasil banyak yang kemudian berakhir ditangkap hingga disiksa oleh polisi Jepang.

Setidaknya terdapat 68 anggota PETA yang dibawa ke Mahkamah Militer Jepang di Jakarta. Sebagian orang seperti Muradi, Halir Mankudijoyo, Sudarmo, Ismail, Suparyono, dan Sunanto divonis hukuman mati.

Sedangkan sebagian lain dihukum seumur hidup. Adapun Supriyadi sebagai pelopor dinyatakan hilang, putusan mengambang, serta tidak disebut namanya dalam persidangan.

Pembubaran PETA

Pembubaran PETA ditandai oleh adanya perjanjian kapitulasi Jepang dengan blok sekutu serta persetujuan dari Ir. Soekarno selaku Presiden Republik Indonesia pertama pada tanggal 18 Agustus 1945.

Soekarno yang menolak PETA dianggap sebagai hasil kerja sama dengan negara Jepang lebih memilih membubarkan satuan tersebut, alih-alih mengubahnya menjadi tentara nasional.

Pada tanggal 19 Agustus 1945, seorang Letnan Jenderal asal Jepang bernama Nagano Yuichiro pun menyampaikan sebuah pidato perpisahan untuk seluruh pasukan PETA.

Tokoh Indonesia yang Menjadi Mantan Pasukan PETA

Adapun sejumlah tokoh lain dalam PETA selain yang telah disebutkan di atas adalah, sebagai berikut:

  • Jenderal Besar TNI Soeharto selaku Mantan Presiden Republik Indonesia kedua
  • Jenderal TNI Poniman selaku Mantan Menteri Pertahanan Keamanan
  • Letnan Jenderal TNI H. Soedirman selaku Mantan Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (SSKAD)
  • Jenderal Besar TNI Sudirman selaku Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia (APRI)
  • Jenderal TNI (Anumerta) Ahmad Yani selaku Mantan Menteri atau Panglima Angkatan Darat
  • Brigadir Jenderal TNI Latief Hendraningrat selaku Mantan Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (SSKAD)
  • Letnan Jenderal TNI Sarwo Edhie Wibowo selaku Mantan Komandan dalam Komando Pasukan Khusus

Itulah beberapa penjelasan mengenai sejarah hari pemberontakan PETA yang diperingati setiap tanggal 14 Februari. **** (Kontributor: Irena Dyah Kristina)

Admin