Mahasiswa Medan Korban Begal Palsu di Bantul Diamankan, Takut Ketahuan Orang Tua Kalah Taruhan

BACA JUGA:  Pencari Ikan Tenggelam di Sungai Progo Berhasil Ditemukan, Proses Pencarian Libatkan 200 Personel Tim SAR

Korban begal palsu di bantul
Polisi temukan kejanggalan pada laporan UM saat mengecek CCTV. (Foto: Instagram/polresbantuldiy)

Saat dilakukan pemeriksaan termasuk melakukan olah TKP dan pengecekan CCTV, polisi menemukan adanya kejanggalan-kejanggalan pada laporan UM. UM pun mengaku tidak menjadi korban begal setelah diperiksa secara intensif.

“Adapun barang-barang berupa 1 unit sepeda motor Honda Scoopy, 1 buah handphone, dan 1 buah dompet yang berisi surat-surat pribadinya disimpan atau disembunyikan oleh UM,” terang Jeffry.

Motif korban begal palsu di Bantul ini pun cukup menggelitik karena ternyata UM kalah taruhan sehingga harus menggadaikan laptop miliknya untuk membayar utang.

Ia juga tidak ingin orang tuanya marah ketika tahu barang-barang milik anaknya hilang karena digadaikan untuk bayar kalah taruhan.

Korban begal palsu di bantul
UM membuat pengakuan dan meminta maaf pada polisi karena membuat laporan begal palsu. (Foto: Instagram/polresbantuldiy)

“Saya melakukan hal tersebut bertujuan untuk mengelabui kedua orang tua saya, karena saya menggadaikan untuk melunasi utang yang saya miliki,” ungkap UM seperti dalam video pengakuan yang diunggah Instagram Polres Bantul @polresbantuldiy

Meski sudah mengakui perbuatannya dan minta maaf, Jeffry menegaskan bahwa UM akan tetap diproses hukum karena sudah membuat laporan palsu.

Atas ulahnya menjadi korban begal palsu di Bantul, UM disangkakan Pasal 14 Ayat (1), atau 14 Ayat (2) UU RI Nomor 1 Tahun 1946 tentang menyiarkan berita bohong. ****

Dyah Ayu