HARIANE JOGJA – Tanda pasangan berpotensi melakukan KDRT sebenarnya dapat dikenali dari perilaku dan karakter dalam kesehariannya.
Sayangnya, tanda pasangan berpotensi melakukan KDRT kerap kali tertutup oleh pesonanya yang tinggi, misalnya pasangan yang terkesan begitu cerdas, tampan, dan tampak mengayomi.
Padahal, tanda pasangan berpotensi melakukan KDRT akan makin baik jika diketahui sejak awal. Sebab jika KDRT terjadi setelah pernikahan, masalah akan lebih rumit sehingga butuh banyak waktu dan biaya yang harus dikeluarkan.
Tanda Pasangan Berpotensi Melakukan KDRT
Roslina Verauli, M.Psi.,Psi. melalui akun Instagramnya menyampaikan beberapa tanda pasangan berpotensi melakukan KDRT. Berikut ini di antaranya.
1. Memiliki Riwayat Kekerasan
Pasangan pernah menjadi korban atau terbiasa dengan kekerasan di sekitarnya. Artinya, ia punya model tentang perilaku agresif.
2. Agresif atau Menoleransi Kekerasan
Masyarakat Indonesia cenderung menoleransi kekerasan. Apa-apa diselesaikan dengan jalan kekerasan. Jika termasuk orang yang menoleransi kekerasan, ada kemungkinan pasangan juga berpotensi melakukannya.
3. Meledak-Ledak
Tanda pasangan berpotensi melakukan KDRT berikutnya adalah jika pasangan merupakan orang yang cenderung meledak-ledak dengan menggunakan agresivitas. Pola ini sudah muncul di awal hubungan, meski nantinya disesali atau diperbaiki.
4. Cenderung Mudah Menyalahkan Orang Lain
Dilansir dari laman Fakultas Psikologi Universitas Medan Area, hal ini dikenal sebagai proyeksi psikologi atau mengalihkan emosi yang tidak diinginkan berasal diri sendiri pada orang lain, termasuk menyalahkan orang lain untuk melindungi ego diri.
Sasar Kelompok Pelajar di Bantul, Kominfo Gelar Talkshow Literasi Digital
Amankan Liburan Lebaran di Kota Yogyakarta, Polresta Yogyakarta Gelar Operasi Ketupat Progo Tahun 2024
Polisi Amankan Trio Pemuda Bantul Penjual Bahan Peledak, 11,5 Kilogram Obat Mercon Disita
Polres Bantul Ringkus 39 Pengedar dan Pengguna Narkoba, Sita Ribuan Pil Koplo dan Sabu
Pasutri di Jogja Disekap dan Alami Kekerasan Seksual Selama 2 Bulan, Begini Modusnya
Kecelakaan di Bukit Bego Bantul, Sebuah Bus Terguling dan Seorang Penumpang Meninggal Dunia
Penemuan Mayat di Parangtritis Yogyakarta: Jenazah Laki-laki Tanpa Identitas Ditemukan Mengapung di Pantai
Kepala Desa Candibinangun Ditetapkan Jadi Tersangka Mafia Tanah di Pakem Sleman
Lansia Tewas Tertabrak Kereta Api di Gamping Sleman, Diduga Terpental hingga 20 Meter
GKR Hemas Ikut Nobar Indonesia Vs Iraq bersama Karang Taruna Kemantren Pakualaman di Alun-alun Sewandana
BUDAYA
58 Ramalan Cupu Panjala 2023, Juru Kunci Sampaikan 3 Catatan Saat Prosesi Pembukaan
4 Tradisi 1 Suro di Berbagai Daerah yang Unik, Ada Kirab hingga Memandikan Keris
GAYA HIDUP
GKR Hemas Ikut Nobar Indonesia Vs Iraq bersama Karang Taruna Kemantren Pakualaman di Alun-alun Sewandana
43 Event Siap Meriahkan Libur Nataru di Jogja, Ada Pagelaran Musik hingga Acara Spesial Natal
HARIANESIA
OLAHRAGA
GKR Hemas Ikut Nobar Indonesia Vs Iraq bersama Karang Taruna Kemantren Pakualaman di Alun-alun Sewandana
Drama Kylian Mbappe vs PSG , Marcus Rashford Diincar Sebagai Pengganti
PENDIDIKAN
ZODIAK
Sifat Weton Jumat Wage yang Dinaungi Lintang Magelut dan Laku Pandita
Informasi Lengkap Weton Kelahiran 8 Februari 2023: Mulai dari Karakter, Pekerjaan, dan Jodoh
VIDEO
Sasar Kelompok Pelajar di Bantul, Kominfo Gelar Talkshow Literasi Digital
Amankan Liburan Lebaran di Kota Yogyakarta, Polresta Yogyakarta Gelar Operasi Ketupat Progo Tahun 2024
Polisi Amankan Trio Pemuda Bantul Penjual Bahan Peledak, 11,5 Kilogram Obat Mercon Disita
Polres Bantul Ringkus 39 Pengedar dan Pengguna Narkoba, Sita Ribuan Pil Koplo dan Sabu
Pasutri di Jogja Disekap dan Alami Kekerasan Seksual Selama 2 Bulan, Begini Modusnya
Kecelakaan di Bukit Bego Bantul, Sebuah Bus Terguling dan Seorang Penumpang Meninggal Dunia
Penemuan Mayat di Parangtritis Yogyakarta: Jenazah Laki-laki Tanpa Identitas Ditemukan Mengapung di Pantai
Kepala Desa Candibinangun Ditetapkan Jadi Tersangka Mafia Tanah di Pakem Sleman
Lansia Tewas Tertabrak Kereta Api di Gamping Sleman, Diduga Terpental hingga 20 Meter
GKR Hemas Ikut Nobar Indonesia Vs Iraq bersama Karang Taruna Kemantren Pakualaman di Alun-alun Sewandana