HARIANEJOGJA – Sejarah, keunikan, dan Keistimewaan Jalan Malioboro Yogyakarta adalah daya tarik bagi para wisatawan. Banyak yang berkunjung ke Jogja hanya untuk Malioboro.
Beberapa hal memang jadi Keistimewaan Jalan Malioboro Yogyakarta. Para Wisatawan betah berlama-lama ketika berjalan kaki di sudut-sudut Malioboro.
Banyak yang belum tahu, keistimewaan Jalan Maliobro Yogyakarta mulai dilirik sejak kapan dan bagaimana hal tersebut menjadi ikonik.
Berikut ini ulasan menarik seputar Jalan Malioboro dan kekayaan sejarah, budaya, serta keunikannya yang menarik untuk dilihat.
Sejarah Singkat dari Keistimewaan Jalan Malioboro Yogyakarta
Seperti artikel yang diterbitkan hariane.com berjudul Menelaah Jalan Malioboro Yogyakarta, Dengan 3 Keistimewaan yang Dimilikinya, Malioboro adalah nama salah satu jalan yang berada di pusat kota Yogyakarta.
Jalan Malioboro adalah satu dari tiga nama jalan di Kota Yogyakarta. Secara keseluruhan terdiri dari Jalan Pangeran Mangkubumi, Jalan Malioboro dan Jalan Jend. A. Yani.
Berdasarkan data Arsip dan Perpustakaan Jogja Kota, jalan Malioboro berasal dari bahasa sansekerta malyabhara yang berarti karangan bunga.
Beberapa ahli berpendapat asal kata nama Malioboro adalah nama seorang kolonial Inggris bernama Marlborough.
Keistimewaan Jalan Malioboro Yogyakarta Sebagai Pusat Perekonomian Hindia Belanda
Marlborough pernah tinggal di Yogyakarta pada tahun 1811 – 1816. Malioboro dibangun sebagai kawasan pusat perekonomian dan pemerintahan pada awal abad 19.
Sasar Kelompok Pelajar di Bantul, Kominfo Gelar Talkshow Literasi Digital
Amankan Liburan Lebaran di Kota Yogyakarta, Polresta Yogyakarta Gelar Operasi Ketupat Progo Tahun 2024
Polisi Amankan Trio Pemuda Bantul Penjual Bahan Peledak, 11,5 Kilogram Obat Mercon Disita
Polres Bantul Ringkus 39 Pengedar dan Pengguna Narkoba, Sita Ribuan Pil Koplo dan Sabu
Pasutri di Jogja Disekap dan Alami Kekerasan Seksual Selama 2 Bulan, Begini Modusnya
Kecelakaan di Bukit Bego Bantul, Sebuah Bus Terguling dan Seorang Penumpang Meninggal Dunia
Penemuan Mayat di Parangtritis Yogyakarta: Jenazah Laki-laki Tanpa Identitas Ditemukan Mengapung di Pantai
Kepala Desa Candibinangun Ditetapkan Jadi Tersangka Mafia Tanah di Pakem Sleman
Lansia Tewas Tertabrak Kereta Api di Gamping Sleman, Diduga Terpental hingga 20 Meter
GKR Hemas Ikut Nobar Indonesia Vs Iraq bersama Karang Taruna Kemantren Pakualaman di Alun-alun Sewandana
BUDAYA
58 Ramalan Cupu Panjala 2023, Juru Kunci Sampaikan 3 Catatan Saat Prosesi Pembukaan
4 Tradisi 1 Suro di Berbagai Daerah yang Unik, Ada Kirab hingga Memandikan Keris
GAYA HIDUP
GKR Hemas Ikut Nobar Indonesia Vs Iraq bersama Karang Taruna Kemantren Pakualaman di Alun-alun Sewandana
43 Event Siap Meriahkan Libur Nataru di Jogja, Ada Pagelaran Musik hingga Acara Spesial Natal
HARIANESIA
OLAHRAGA
GKR Hemas Ikut Nobar Indonesia Vs Iraq bersama Karang Taruna Kemantren Pakualaman di Alun-alun Sewandana
Drama Kylian Mbappe vs PSG , Marcus Rashford Diincar Sebagai Pengganti
PENDIDIKAN
ZODIAK
Sifat Weton Jumat Wage yang Dinaungi Lintang Magelut dan Laku Pandita
Informasi Lengkap Weton Kelahiran 8 Februari 2023: Mulai dari Karakter, Pekerjaan, dan Jodoh
VIDEO
Sasar Kelompok Pelajar di Bantul, Kominfo Gelar Talkshow Literasi Digital
Amankan Liburan Lebaran di Kota Yogyakarta, Polresta Yogyakarta Gelar Operasi Ketupat Progo Tahun 2024
Polisi Amankan Trio Pemuda Bantul Penjual Bahan Peledak, 11,5 Kilogram Obat Mercon Disita
Polres Bantul Ringkus 39 Pengedar dan Pengguna Narkoba, Sita Ribuan Pil Koplo dan Sabu
Pasutri di Jogja Disekap dan Alami Kekerasan Seksual Selama 2 Bulan, Begini Modusnya
Kecelakaan di Bukit Bego Bantul, Sebuah Bus Terguling dan Seorang Penumpang Meninggal Dunia
Penemuan Mayat di Parangtritis Yogyakarta: Jenazah Laki-laki Tanpa Identitas Ditemukan Mengapung di Pantai
Kepala Desa Candibinangun Ditetapkan Jadi Tersangka Mafia Tanah di Pakem Sleman
Lansia Tewas Tertabrak Kereta Api di Gamping Sleman, Diduga Terpental hingga 20 Meter
GKR Hemas Ikut Nobar Indonesia Vs Iraq bersama Karang Taruna Kemantren Pakualaman di Alun-alun Sewandana