HARIANE JOGJA – Peristiwa sapi berkepala dua lahir di Gunungkidul sukses membuat warga heboh. Sapi tersebut diketahui milik warga Jurangjero, Ngawen, Wonosari, Gunungkidul.
Gambar sapi berkepala dua tersebut diabadikan oleh salah satu akun Instagram @updatedisini. Lewat akun tersebut, tampak anak sapi yang baru saja lahir tersebut memiliki dua kepala.
Sapi berkepala dua di Gunungkidul tersebut juga memiliki dua pasang mata, dua mulut, dan dua hidung yang berfungsi baik.
Sempat membuat heboh, bagaimana sebenarnya penjelasan ilmiah fenomena unik tersebut?
Penjelasan Ilmiah Tentang Fenomena Sapi Berkepala Dua Lahir di Gunungkidul
Dirilis laman Bionity.com, fenomena hewan berkepala dua sebenarnya sudah ada dari zaman dahulu. Kasus ini sering disebut Polycephaly.
Hewan berkepala dua yang paling sering ditemukan adalah kura-kura dan ular. Spesies lain yang juga diketahui memiliki kepala dua adalah sapi, domba, babi, kucing, anjing, dan ikan.
Setiap kepala hewan polycephalic, termasuk sapi kepala dua di atas, memiliki otaknya sendiri. Sedemikian rupa mereka berbagi kendali atas organ dan anggota tubuh, meskipun struktur spesifik dari koneksi bervariasi.
Sapi kepala dua dan hewan polycephalic sering bergerak dengan cara yang membingungkan dan pusing, dengan otak yang ‘berdebat’ satu sama lain. Bahkan beberapa hewan hanya bergerak zig-zag tanpa bisa ke mana-mana.
Sasar Kelompok Pelajar di Bantul, Kominfo Gelar Talkshow Literasi Digital
Amankan Liburan Lebaran di Kota Yogyakarta, Polresta Yogyakarta Gelar Operasi Ketupat Progo Tahun 2024
Polisi Amankan Trio Pemuda Bantul Penjual Bahan Peledak, 11,5 Kilogram Obat Mercon Disita
Polres Bantul Ringkus 39 Pengedar dan Pengguna Narkoba, Sita Ribuan Pil Koplo dan Sabu
Pasutri di Jogja Disekap dan Alami Kekerasan Seksual Selama 2 Bulan, Begini Modusnya
Kecelakaan di Bukit Bego Bantul, Sebuah Bus Terguling dan Seorang Penumpang Meninggal Dunia
Penemuan Mayat di Parangtritis Yogyakarta: Jenazah Laki-laki Tanpa Identitas Ditemukan Mengapung di Pantai
Kepala Desa Candibinangun Ditetapkan Jadi Tersangka Mafia Tanah di Pakem Sleman
Lansia Tewas Tertabrak Kereta Api di Gamping Sleman, Diduga Terpental hingga 20 Meter
GKR Hemas Ikut Nobar Indonesia Vs Iraq bersama Karang Taruna Kemantren Pakualaman di Alun-alun Sewandana
BUDAYA
58 Ramalan Cupu Panjala 2023, Juru Kunci Sampaikan 3 Catatan Saat Prosesi Pembukaan
4 Tradisi 1 Suro di Berbagai Daerah yang Unik, Ada Kirab hingga Memandikan Keris
GAYA HIDUP
GKR Hemas Ikut Nobar Indonesia Vs Iraq bersama Karang Taruna Kemantren Pakualaman di Alun-alun Sewandana
43 Event Siap Meriahkan Libur Nataru di Jogja, Ada Pagelaran Musik hingga Acara Spesial Natal
HARIANESIA
OLAHRAGA
GKR Hemas Ikut Nobar Indonesia Vs Iraq bersama Karang Taruna Kemantren Pakualaman di Alun-alun Sewandana
Drama Kylian Mbappe vs PSG , Marcus Rashford Diincar Sebagai Pengganti
PENDIDIKAN
ZODIAK
Sifat Weton Jumat Wage yang Dinaungi Lintang Magelut dan Laku Pandita
Informasi Lengkap Weton Kelahiran 8 Februari 2023: Mulai dari Karakter, Pekerjaan, dan Jodoh
VIDEO
Sasar Kelompok Pelajar di Bantul, Kominfo Gelar Talkshow Literasi Digital
Amankan Liburan Lebaran di Kota Yogyakarta, Polresta Yogyakarta Gelar Operasi Ketupat Progo Tahun 2024
Polisi Amankan Trio Pemuda Bantul Penjual Bahan Peledak, 11,5 Kilogram Obat Mercon Disita
Polres Bantul Ringkus 39 Pengedar dan Pengguna Narkoba, Sita Ribuan Pil Koplo dan Sabu
Pasutri di Jogja Disekap dan Alami Kekerasan Seksual Selama 2 Bulan, Begini Modusnya
Kecelakaan di Bukit Bego Bantul, Sebuah Bus Terguling dan Seorang Penumpang Meninggal Dunia
Penemuan Mayat di Parangtritis Yogyakarta: Jenazah Laki-laki Tanpa Identitas Ditemukan Mengapung di Pantai
Kepala Desa Candibinangun Ditetapkan Jadi Tersangka Mafia Tanah di Pakem Sleman
Lansia Tewas Tertabrak Kereta Api di Gamping Sleman, Diduga Terpental hingga 20 Meter
GKR Hemas Ikut Nobar Indonesia Vs Iraq bersama Karang Taruna Kemantren Pakualaman di Alun-alun Sewandana