Pada 1971, Food and Drug Administration (FDA) mengeluarkan himbauan kepada seluruh rakyat Amerika Serikat terhadap bahaya dari latto latto.
Imbauan ini dikeluarkan karena adanya laporan setidaknya 4 kasus cedera yang melibatkan latto latto yang “meledak” ketika sedang dimainkan.
Meledaknya bola latto latto ini diakibatkan oleh bahan dari latto latto itu sendiri yang dulunya terbuat dari kaca seperti kelereng.
Untuk merespon kejadian itu, banyak produsen latto latto saat itu yang merubah bahan baku yang dipakai dari kaca menjadi plastik keras.
Perubahan ini terbukti mengurangi angka kecelakaan akibat latto latto. Namun, sayangnya reputasi permainan ini sudah terlanjur tercoreng.
Selain di Amerika Serikat, sejarah singkat permainan latto latto juga pernah dilarang di Mesir, bukan karena alasan keamanan, melainkan alasan yang cukup “unik”.
Pada sekitah tahun 2017, permainan latto latto sedang berada di puncak popularitasnya di Mesir, meski tidak jelas apakah kasus cedera serupa yang terjadi di Amerika Serikat juga terjadi di Mesir.
Alasan pelarangan latto latto dilarang di Mesir adalah karena permainan berbentuk pendulum ini dianggap menghina Abdel Fattah al-Sisi, presiden Mesir saat itu.
Permainan itu dianggap menghina presiden Mesir karena di negara Mesir permainan ini dikenal sebagai Sisi’s balls yang merujuk pada salah satu bagian dari alat kelamin sang presiden.
Dengan semakin populernya permainan latto latto ini, akhirnya pemerintah Mesir melakukan penangkapan terhadap penjual mainan, dan melakukan penyitaan karena mainan tersebut dianggap menghina pemerintah.
Penulis dan Editor
-
Admin
-
Tri Lestari
Pelayanan Publik Sleman Tetap Berjalan Selama Libur Idulfitri 2025, Ini Daftarnya!
Puluhan Warga Bantul Keracunan Takjil Saat Buka Bersama, Dinkes Lakukan Investigasi
Rakyat Marah! Aliansi Jogja Memanggil Geruduk DPRD DIY, Tuntut RUU TNI Dibatalkan
Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo Alihkan Dana Mobil Dinas untuk Gerobak Sampah
Dana BOS 2025 Gunungkidul Rp87,5 Miliar Dipastikan Aman, Sekolah Tak Perlu Khawatir
Bupati dan Wakil Bupati Sleman 2025-2030 Harda Kiswaya-Danang Maharsa Resmi Dilantik Presiden Prabowo
Uji Coba Direct Train Jakarta-Jogja: Persiapan Transportasi Nataru
Cuaca Ekstrem di Gunungkidul Sebabkan 9 Titik Longsor, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah
7 Jalur Alternatif di Gunungkidul Saat Puncak Liburan Nataru Agar Terhindar dari Kemacetan
Trans Jogja Dinilai Tidak Ramah bagi Penyandang Disabilitas
BUDAYA
Malam ini, Wayang Jogja Night Carnival 2024 Siap Memukau di HUT ke-268 Kota Yogyakarta
Pelatihan Bahasa Sastra Dinas Kebudayaan Yogyakarta, Libatkan Teknologi Digital untuk Peningkatan Kualitas
GAYA HIDUP
Dana BOS 2025 Gunungkidul Rp87,5 Miliar Dipastikan Aman, Sekolah Tak Perlu Khawatir
7 Jalur Alternatif di Gunungkidul Saat Puncak Liburan Nataru Agar Terhindar dari Kemacetan
HARIANESIA
OLAHRAGA
PSS Sleman Siap Hadapi Liga 1 2024/2025 dengan Skuad Baru dan Ambisi Besar
GKR Hemas Ikut Nobar Indonesia Vs Iraq bersama Karang Taruna Kemantren Pakualaman di Alun-alun Sewandana
PENDIDIKAN
ZODIAK
Sifat Weton Jumat Wage yang Dinaungi Lintang Magelut dan Laku Pandita
Informasi Lengkap Weton Kelahiran 8 Februari 2023: Mulai dari Karakter, Pekerjaan, dan Jodoh
VIDEO
Pelayanan Publik Sleman Tetap Berjalan Selama Libur Idulfitri 2025, Ini Daftarnya!
Puluhan Warga Bantul Keracunan Takjil Saat Buka Bersama, Dinkes Lakukan Investigasi
Rakyat Marah! Aliansi Jogja Memanggil Geruduk DPRD DIY, Tuntut RUU TNI Dibatalkan
Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo Alihkan Dana Mobil Dinas untuk Gerobak Sampah
Dana BOS 2025 Gunungkidul Rp87,5 Miliar Dipastikan Aman, Sekolah Tak Perlu Khawatir
Bupati dan Wakil Bupati Sleman 2025-2030 Harda Kiswaya-Danang Maharsa Resmi Dilantik Presiden Prabowo
Uji Coba Direct Train Jakarta-Jogja: Persiapan Transportasi Nataru
Cuaca Ekstrem di Gunungkidul Sebabkan 9 Titik Longsor, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah
7 Jalur Alternatif di Gunungkidul Saat Puncak Liburan Nataru Agar Terhindar dari Kemacetan
Trans Jogja Dinilai Tidak Ramah bagi Penyandang Disabilitas