HARIANE JOGJA – Miniatur lokomotif terbesar di Indonesia buatan PT Kereta Api Indonesia berkolaborasi dengan Indonesian Railway Preservation Society (IRPS) digadang-gadang akan jadi pemecah Rekor MUI.
Lokomotif Uap DD52 adalah jenis kereta bersejarah yang akan dibuat versi miniaturnya menggunakan teknologi 3D printing.
Proses pembuatan miniatur lokomotif DD52 ini memakan waktu selama 14 hari dan bisa disaksikan langsung oleh masyarakat di Stasiun Besar Semarang Tawang Bank Jateng.
Acara ini diadakan dalam rangka ulang tahun IRPS ke-21. IRPS atau Indonesian Railway Preservation Society ialah komunitas yang memiliki kepedulian tentang perkeretaapian di Indonesia.
Spesifikasi Miniatur Lokomotif Terbesar di Indonesia
Dilansir dari laman resmi PT KAI, miniatur lokomotif ini nantinya akan berukuran skala 1:4 dengan panjang 6 meter.
Besarnya ukuran tersebut membuat IRPS yakin bahwa miniatur lokomotif yang dibuat akan memecahkan rekor MURI sebagai miniatur lokomotif paling besar di Indonesia.
Miniatur lokomotif ini dibuat dengan teknologi cetak tiga dimensi. Artinya proses pembuatannya menggunakan printer 3D. Sebanyak 35 alat printer 3D disiapkan untuk mencetak miniatur lokomotif ini.
Untuk membuat miniatur lokomotif DD52, digunakan bahan sebanyak 170 kg material filamen plastik, ABS, dan resin.
Dengan pengerjaan yang nonstop, publik bisa melihat proses pembuatan dan update hasilnya mulai tanggal 7-21 Juni 2023 di Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng.
Sejarah Kereta Lokomotif Uap DD52
Dikutip dari Instagram IRPS, lokomotif uap DD52 seri SS1250 perrtama kali didatangkan ke Indonesia oleh Staatsspoorwegen (SS) pada 1923 dari pabrik Hartmann dan Hanomag di Jerman serta Werkspoor di Belanda.
- 1
- 2
PJ Walikota Yogyakarta, Singgih Raharjo Dilaporkan ke KPK
Sasar Kelompok Pelajar di Bantul, Kominfo Gelar Talkshow Literasi Digital
Amankan Liburan Lebaran di Kota Yogyakarta, Polresta Yogyakarta Gelar Operasi Ketupat Progo Tahun 2024
Polisi Amankan Trio Pemuda Bantul Penjual Bahan Peledak, 11,5 Kilogram Obat Mercon Disita
Polres Bantul Ringkus 39 Pengedar dan Pengguna Narkoba, Sita Ribuan Pil Koplo dan Sabu
Pasutri di Jogja Disekap dan Alami Kekerasan Seksual Selama 2 Bulan, Begini Modusnya
Kecelakaan di Bukit Bego Bantul, Sebuah Bus Terguling dan Seorang Penumpang Meninggal Dunia
Penemuan Mayat di Parangtritis Yogyakarta: Jenazah Laki-laki Tanpa Identitas Ditemukan Mengapung di Pantai
Kepala Desa Candibinangun Ditetapkan Jadi Tersangka Mafia Tanah di Pakem Sleman
Lansia Tewas Tertabrak Kereta Api di Gamping Sleman, Diduga Terpental hingga 20 Meter
BUDAYA
58 Ramalan Cupu Panjala 2023, Juru Kunci Sampaikan 3 Catatan Saat Prosesi Pembukaan
4 Tradisi 1 Suro di Berbagai Daerah yang Unik, Ada Kirab hingga Memandikan Keris
GAYA HIDUP
GKR Hemas Ikut Nobar Indonesia Vs Iraq bersama Karang Taruna Kemantren Pakualaman di Alun-alun Sewandana
43 Event Siap Meriahkan Libur Nataru di Jogja, Ada Pagelaran Musik hingga Acara Spesial Natal
HARIANESIA
OLAHRAGA
GKR Hemas Ikut Nobar Indonesia Vs Iraq bersama Karang Taruna Kemantren Pakualaman di Alun-alun Sewandana
Drama Kylian Mbappe vs PSG , Marcus Rashford Diincar Sebagai Pengganti
PENDIDIKAN
ZODIAK
Sifat Weton Jumat Wage yang Dinaungi Lintang Magelut dan Laku Pandita
Informasi Lengkap Weton Kelahiran 8 Februari 2023: Mulai dari Karakter, Pekerjaan, dan Jodoh
VIDEO
PJ Walikota Yogyakarta, Singgih Raharjo Dilaporkan ke KPK
Sasar Kelompok Pelajar di Bantul, Kominfo Gelar Talkshow Literasi Digital
Amankan Liburan Lebaran di Kota Yogyakarta, Polresta Yogyakarta Gelar Operasi Ketupat Progo Tahun 2024
Polisi Amankan Trio Pemuda Bantul Penjual Bahan Peledak, 11,5 Kilogram Obat Mercon Disita
Polres Bantul Ringkus 39 Pengedar dan Pengguna Narkoba, Sita Ribuan Pil Koplo dan Sabu
Pasutri di Jogja Disekap dan Alami Kekerasan Seksual Selama 2 Bulan, Begini Modusnya
Kecelakaan di Bukit Bego Bantul, Sebuah Bus Terguling dan Seorang Penumpang Meninggal Dunia
Penemuan Mayat di Parangtritis Yogyakarta: Jenazah Laki-laki Tanpa Identitas Ditemukan Mengapung di Pantai
Kepala Desa Candibinangun Ditetapkan Jadi Tersangka Mafia Tanah di Pakem Sleman
Lansia Tewas Tertabrak Kereta Api di Gamping Sleman, Diduga Terpental hingga 20 Meter