HARIANE JOGJA – Makna tema harlah 1 Abad NU adalah Mendigdayakan Nahdlatul Ulama Menyambut Abad Kedua, Menuju Kebangkitan Baru.
Makna tema 1 Abad NU tersebut tak sekadar berbicara mengenai beberapa patah kata momental, melainkan juga penuh akan kedalaman filosofi yang berkesinambungan.
Adapun makna tema 1 Abad NU yang kerap digaungkan oleh Gus Yahya dalam sejumlah pemaparannya layak untuk diketahui dan dipahami, khususnya bagi para pengikut Nahdlatul Ulama.
Makna Tema Harlah 1 Abad NU dalam Perspektif Gus Yahya
Tema besar yang diangkat dalam Harlah 1 Abad NU kali ini adalah Mendigdayakan Nahdlatul Ulama Menyambut Abad Kedua, Menuju Kebangkitan Baru.
Dilansir dari kanal YouTube Santri 1926, KH. Yahya Cholil Staquf selaku Ketua Umum PBNU yang akrab disapa dengan Gus Yahya memberikan perspektifnya terkait makna tema harlah satu abad NU.
Kata mendigdayakan pada tema dimaknai sebagai suatu keinginan untuk membangun NU yang tidak hanya berdaya, tetapi juga digdaya.
Digdaya sendiri berarti sanggup mengemban peran dengan sungguh-sungguh serta menebar maslahat nyata demi mencapai masa depan kemasyarakatan yang lebih baik.
Hal tersebut tidak semata-mata ditujukan untuk lingkup warga NU, melainkan juga menjunjung tinggi ruh kemanusiaan, bangsa, dan negara secara luas.
“Sebagai pengurus ya harus tanggung jawab mencarikan jalan keluar dari apapun yang dikeluhkan oleh warga,” ucap Gus Yahya dalam salah satu pemaparannya.
Gus Yahya menegaskan bahwa amanah ini tentu bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah sehingga membutuhkan mental baja dalam proses perjuangannya.
- 1
- 2
Sasar Kelompok Pelajar di Bantul, Kominfo Gelar Talkshow Literasi Digital
Amankan Liburan Lebaran di Kota Yogyakarta, Polresta Yogyakarta Gelar Operasi Ketupat Progo Tahun 2024
Polisi Amankan Trio Pemuda Bantul Penjual Bahan Peledak, 11,5 Kilogram Obat Mercon Disita
Polres Bantul Ringkus 39 Pengedar dan Pengguna Narkoba, Sita Ribuan Pil Koplo dan Sabu
Pasutri di Jogja Disekap dan Alami Kekerasan Seksual Selama 2 Bulan, Begini Modusnya
Kecelakaan di Bukit Bego Bantul, Sebuah Bus Terguling dan Seorang Penumpang Meninggal Dunia
Penemuan Mayat di Parangtritis Yogyakarta: Jenazah Laki-laki Tanpa Identitas Ditemukan Mengapung di Pantai
Kepala Desa Candibinangun Ditetapkan Jadi Tersangka Mafia Tanah di Pakem Sleman
Lansia Tewas Tertabrak Kereta Api di Gamping Sleman, Diduga Terpental hingga 20 Meter
GKR Hemas Ikut Nobar Indonesia Vs Iraq bersama Karang Taruna Kemantren Pakualaman di Alun-alun Sewandana
BUDAYA
58 Ramalan Cupu Panjala 2023, Juru Kunci Sampaikan 3 Catatan Saat Prosesi Pembukaan
4 Tradisi 1 Suro di Berbagai Daerah yang Unik, Ada Kirab hingga Memandikan Keris
GAYA HIDUP
GKR Hemas Ikut Nobar Indonesia Vs Iraq bersama Karang Taruna Kemantren Pakualaman di Alun-alun Sewandana
43 Event Siap Meriahkan Libur Nataru di Jogja, Ada Pagelaran Musik hingga Acara Spesial Natal
HARIANESIA
OLAHRAGA
GKR Hemas Ikut Nobar Indonesia Vs Iraq bersama Karang Taruna Kemantren Pakualaman di Alun-alun Sewandana
Drama Kylian Mbappe vs PSG , Marcus Rashford Diincar Sebagai Pengganti
PENDIDIKAN
ZODIAK
Sifat Weton Jumat Wage yang Dinaungi Lintang Magelut dan Laku Pandita
Informasi Lengkap Weton Kelahiran 8 Februari 2023: Mulai dari Karakter, Pekerjaan, dan Jodoh
VIDEO
Sasar Kelompok Pelajar di Bantul, Kominfo Gelar Talkshow Literasi Digital
Amankan Liburan Lebaran di Kota Yogyakarta, Polresta Yogyakarta Gelar Operasi Ketupat Progo Tahun 2024
Polisi Amankan Trio Pemuda Bantul Penjual Bahan Peledak, 11,5 Kilogram Obat Mercon Disita
Polres Bantul Ringkus 39 Pengedar dan Pengguna Narkoba, Sita Ribuan Pil Koplo dan Sabu
Pasutri di Jogja Disekap dan Alami Kekerasan Seksual Selama 2 Bulan, Begini Modusnya
Kecelakaan di Bukit Bego Bantul, Sebuah Bus Terguling dan Seorang Penumpang Meninggal Dunia
Penemuan Mayat di Parangtritis Yogyakarta: Jenazah Laki-laki Tanpa Identitas Ditemukan Mengapung di Pantai
Kepala Desa Candibinangun Ditetapkan Jadi Tersangka Mafia Tanah di Pakem Sleman
Lansia Tewas Tertabrak Kereta Api di Gamping Sleman, Diduga Terpental hingga 20 Meter
GKR Hemas Ikut Nobar Indonesia Vs Iraq bersama Karang Taruna Kemantren Pakualaman di Alun-alun Sewandana