Oleh karenanya peneliti menyatakan adanya hubungan positif antara waktu mulai sekolah lebih siang dan prestasi akademik meskipun asosiasi mungkin relatif lemah dan tidak universal.
Dua studi lain menemukan bahwa siswa dengan waktu masuk lebih siang dilaporkan lebih sedikit masalah dalam berkonsentrasi dan tingkat memperhatikan.
Penelitian di Spanyol yang mengukur tingkat perhatian di tiga sekolah diketahui bahwa tingkat perhatian siswa rata-rata tertinggi terjadi pada pukul 08.15 pagi.
3. Kehadiran/Keterlambatan
Sebuah laporan baru-baru ini menemukan bahwa durasi tidur yang singkat sangat terkait dengan kemungkinan ketidakhadiran di sekolah.
Beberapa penelitian menemukan bahwa waktu mulai yang lebih awal juga terkait dengan lebih seringnya keterlambatan dan lebih banyak ketidakhadiran.
Namun setelah dilakukannya survei hampir sepertiga siswa dilaporkan terlambat masuk kelas karena tidur berlebihan dalam penundaan waktu masuk sekolah dari jam 8:00 pagi ke 8:55 pagi.
4. Depresi
Penerapan waktu masuk sekolah lebih awal turut beresiko pada tingkat depresi siswa.
Pada dasarnya tidur sangat terkait dengan banyak gangguan kejiwaan, termasuk depresi dan kecemasan.
Meskipun masalah tidur mungkin merupakan gejala gangguan kesehatan mental seperti depresi, ada juga bukti hubungan kausal antara kurang tidur dan depresi, serta suasana hati secara umum.
Dalam studi ini diketahui bahwa penerapan waktu masuk sekolah lebih awal berakibat pada latensi tidur REM pada siswa lebih pendek, seperti yang sering diamati pada seseorang dengan depresi berat.
PJ Walikota Yogyakarta, Singgih Raharjo Dilaporkan ke KPK
Sasar Kelompok Pelajar di Bantul, Kominfo Gelar Talkshow Literasi Digital
Amankan Liburan Lebaran di Kota Yogyakarta, Polresta Yogyakarta Gelar Operasi Ketupat Progo Tahun 2024
Polisi Amankan Trio Pemuda Bantul Penjual Bahan Peledak, 11,5 Kilogram Obat Mercon Disita
Polres Bantul Ringkus 39 Pengedar dan Pengguna Narkoba, Sita Ribuan Pil Koplo dan Sabu
Pasutri di Jogja Disekap dan Alami Kekerasan Seksual Selama 2 Bulan, Begini Modusnya
Kecelakaan di Bukit Bego Bantul, Sebuah Bus Terguling dan Seorang Penumpang Meninggal Dunia
Penemuan Mayat di Parangtritis Yogyakarta: Jenazah Laki-laki Tanpa Identitas Ditemukan Mengapung di Pantai
Kepala Desa Candibinangun Ditetapkan Jadi Tersangka Mafia Tanah di Pakem Sleman
Lansia Tewas Tertabrak Kereta Api di Gamping Sleman, Diduga Terpental hingga 20 Meter
BUDAYA
58 Ramalan Cupu Panjala 2023, Juru Kunci Sampaikan 3 Catatan Saat Prosesi Pembukaan
4 Tradisi 1 Suro di Berbagai Daerah yang Unik, Ada Kirab hingga Memandikan Keris
GAYA HIDUP
GKR Hemas Ikut Nobar Indonesia Vs Iraq bersama Karang Taruna Kemantren Pakualaman di Alun-alun Sewandana
43 Event Siap Meriahkan Libur Nataru di Jogja, Ada Pagelaran Musik hingga Acara Spesial Natal
HARIANESIA
OLAHRAGA
GKR Hemas Ikut Nobar Indonesia Vs Iraq bersama Karang Taruna Kemantren Pakualaman di Alun-alun Sewandana
Drama Kylian Mbappe vs PSG , Marcus Rashford Diincar Sebagai Pengganti
PENDIDIKAN
ZODIAK
Sifat Weton Jumat Wage yang Dinaungi Lintang Magelut dan Laku Pandita
Informasi Lengkap Weton Kelahiran 8 Februari 2023: Mulai dari Karakter, Pekerjaan, dan Jodoh
VIDEO
PJ Walikota Yogyakarta, Singgih Raharjo Dilaporkan ke KPK
Sasar Kelompok Pelajar di Bantul, Kominfo Gelar Talkshow Literasi Digital
Amankan Liburan Lebaran di Kota Yogyakarta, Polresta Yogyakarta Gelar Operasi Ketupat Progo Tahun 2024
Polisi Amankan Trio Pemuda Bantul Penjual Bahan Peledak, 11,5 Kilogram Obat Mercon Disita
Polres Bantul Ringkus 39 Pengedar dan Pengguna Narkoba, Sita Ribuan Pil Koplo dan Sabu
Pasutri di Jogja Disekap dan Alami Kekerasan Seksual Selama 2 Bulan, Begini Modusnya
Kecelakaan di Bukit Bego Bantul, Sebuah Bus Terguling dan Seorang Penumpang Meninggal Dunia
Penemuan Mayat di Parangtritis Yogyakarta: Jenazah Laki-laki Tanpa Identitas Ditemukan Mengapung di Pantai
Kepala Desa Candibinangun Ditetapkan Jadi Tersangka Mafia Tanah di Pakem Sleman
Lansia Tewas Tertabrak Kereta Api di Gamping Sleman, Diduga Terpental hingga 20 Meter