Kasus Gagal Ginjal Akut di Jogja, 5 Anak Meninggal Dunia

Pembajun menjelaskan bahwa tiga dari lima anak pasien gagal ginjal akut yang meninggal memang teridentifikasi masalah komplikasi Covid-19 dan terjadi kelainan pada organ dalam lainnya.

Sementara dua sisanya meninggal saat berada di Pediatric Intensive Care Unit (PICU), yang memang dikhususkan untuk anak-anak.

“Dua lagi meninggal saat di PICU,” ujar Pembajun.

Kendati penyebab penyakit gagal ginjal akut pada anak di Yogyakarta ini belum ditemukan, ada gejala yang hampir sama ditemukan pada ke-13 pasien.

Dimana awal gejalanya terjadi batuk, pilek dan juga demam.

Baru menginjak hari ketiga hingga kelima, urine anak kecil tersebut mulai berkurang atau air seninya keruh. Bahkan lebih parahnya si anak tidak bisa buang air kecil karena air seninya sudah habis.

“Mayoritas gejalanya itu hari ketiga atau kelima itu baru mulai urine-nya mulai sedikit, kemudian ngak bisa pipis juga,” ujar Perempuan kelahiran Bandung tersebut.

Pembajun menambahkan, ketika sudah terjadi hal tersebut, orang tua harus berhati-hati karena ada indikasi kondisi ginjal anak sudah mulai memburuk. Seperti yang diketahui, ginjal merupakan tempat produksinya urine.

“Ketika anak susah pipis, pipisnya keruh. Ngak usah ambil resiko, segera bawa ke faskes terdekat,” ungkap Pambajun.

BACA JUGA:  ASEAN Tourism Forum 2023 di Jogja, 25 Negara Siap Isi Pameran Paket Liburan Internasional

Terkait dengan kasus penyakit ini, Pembajun juga mengimbau kepada para orangtua agar tidak panik dalam menanggapi hal ini.

Selain itu, orangtua juga diharapkan agar selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) karena ini akan meningkatkan imunitas anak.

Admin