Wabi sabi mengalami perkembangan pada zaman Dinasti Song, tepatnya saat kesenian mulai menerapkan prinsip estetika yang mengutamakan kesederhanaan berdasar pertumbuhan alami.
Karya seni itulah yang menjadi unsur pembangun dari karakteristik estetika wabi sabi.
Adapun upacara minum teh di Jepang pada zaman Kamakura diperkenalkan oleh Nanpo Shomyo. Sepanjang upacara berlangsung, semua peralatan asli Tiongkok yang digunakan terlihat mahal dan indah.
Di sisi lain, seorang ahli upacara minum teh bernama Murata Shuko lebih memilih peralatan sederhana meski tampak kurang menonjol.
Hal ini membuat upacara minum teh wabi sabi terasa lebih alami dibandingkan konsep upacara minum teh milik Nanpo Shomyo.
Masa berikutnya terdapat seorang biksu Zen bernama Sen no Rikyu yang menetap beberapa tahun di kuil Daitokuji dan menjadi tokoh penting dalam perkembangan upacara minum teh.
Rikyu menjadi kepala upacara minum teh untuk samurai bernama Toyotomi Hideyoshi.
Dalam upaya merancang ruang minum teh, Rikyu memaksimalkan penggunaan bahan yang berasal dari alam seperti gelagah, bambu, kayu, dan tanah liat. Ide-ide tersebut ia dapatkan dari desain minimalis berbagai kuil Zen.
Terdapat sejumlah prinsip Zen dalam upaya pencapaian estetika filosofi wabi sabi Jepang, yaitu keagungan (kouko), asimetri (fukinsei), kebebasan (datsuzoku), kesederhanaan (kanso), kealamian (shizen), dan ketenteraman (seijaku).
Filosofi Wabi Sabi Jepang dalam Kehidupan
Filosofi wabi sabi Jepang tak hanya diterapkan dalam seni estetika, melainkan juga kehidupan secara luas di mana manusia seringkali mengejar suatu kesempurnaan yang tidak realistis hingga membebani diri sendiri.
Penulis dan Editor
-
Admin
-
Tri Lestari
Bawaslu Sleman Periksa Panewu Anom Godean dan Lurah Sidoluhur Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN
Polisi Tangkap Pelaku Penjambretan yang Akibatkan Korban Meninggal Dunia di Bantul
Kemunculan Sumber Air di Gunungkidul Setelah Gempa Hebohkan Warga
3 Pemuda Ditangkap Usai Curi Mobil Rental di Piyungan
Malam ini, Wayang Jogja Night Carnival 2024 Siap Memukau di HUT ke-268 Kota Yogyakarta
Bintang Film “Laut Tengah” Sapa Penonton di Jogja City Mall
Gubernur DIY Kukuhkan Adi Bayu Kristanto Sebagai Pjs Bupati Bantul
KPU Kulon Progo Gelar Deklarasi Kampanye Damai Menuju Pilkada 2024
PSS Sleman Siap Hadapi Liga 1 2024/2025 dengan Skuad Baru dan Ambisi Besar
Kasus DBD di Gunungkidul Mengalami Tren Penurunan, Masyarakat Diminta Tidak Lengah
BUDAYA
Malam ini, Wayang Jogja Night Carnival 2024 Siap Memukau di HUT ke-268 Kota Yogyakarta
Pelatihan Bahasa Sastra Dinas Kebudayaan Yogyakarta, Libatkan Teknologi Digital untuk Peningkatan Kualitas
GAYA HIDUP
Bintang Film “Laut Tengah” Sapa Penonton di Jogja City Mall
PSS Sleman Siap Hadapi Liga 1 2024/2025 dengan Skuad Baru dan Ambisi Besar
HARIANESIA
OLAHRAGA
PSS Sleman Siap Hadapi Liga 1 2024/2025 dengan Skuad Baru dan Ambisi Besar
GKR Hemas Ikut Nobar Indonesia Vs Iraq bersama Karang Taruna Kemantren Pakualaman di Alun-alun Sewandana
PENDIDIKAN
ZODIAK
Sifat Weton Jumat Wage yang Dinaungi Lintang Magelut dan Laku Pandita
Informasi Lengkap Weton Kelahiran 8 Februari 2023: Mulai dari Karakter, Pekerjaan, dan Jodoh
VIDEO
Bawaslu Sleman Periksa Panewu Anom Godean dan Lurah Sidoluhur Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN
Polisi Tangkap Pelaku Penjambretan yang Akibatkan Korban Meninggal Dunia di Bantul
Kemunculan Sumber Air di Gunungkidul Setelah Gempa Hebohkan Warga
3 Pemuda Ditangkap Usai Curi Mobil Rental di Piyungan
Malam ini, Wayang Jogja Night Carnival 2024 Siap Memukau di HUT ke-268 Kota Yogyakarta
Bintang Film “Laut Tengah” Sapa Penonton di Jogja City Mall
Gubernur DIY Kukuhkan Adi Bayu Kristanto Sebagai Pjs Bupati Bantul
KPU Kulon Progo Gelar Deklarasi Kampanye Damai Menuju Pilkada 2024
PSS Sleman Siap Hadapi Liga 1 2024/2025 dengan Skuad Baru dan Ambisi Besar
Kasus DBD di Gunungkidul Mengalami Tren Penurunan, Masyarakat Diminta Tidak Lengah