Metode yang digunakan cukup sederhana, yakni menggunakan kunir dan daun sirih. Kedua bahan tersebut ditumbuk dan dibalurkan pada ternak yang tertular virus LSD.
Peternak sapi di Bantul ini mengaku, metode tersebut diperoleh dari orang tua jaman dahulu yang lebih mengandalkan bahan-bahan dasar dari alam.
Alasan dasar menerapkan obat-obatan dari tumbuhan karena biaya pengobatan sapi yang tekena penyakit tergolong mahal untuk sekali suntik.
“Obat ini sudah dari jaman bapak ibu dulu. Kalau disuntik sekali Rp70 ribu, kalau sapinya parah kan nggak cuma sekali suntik, apalagi kalau peliharaannya banyak dan kena LSD semua,” katanya.
Lebih lanjut Buang mengatakan bahwa metode yang diterapkan itu cukup efektif mempercepat kesembuhan sapi dari LSD.
“Paling lama dua minggu, empat sapi saya kena semua, yang pertama kena dua minggu sudah sembuh total,” terang dia.
Buang menambahkan, berbeda dengan wabah PMK, pada wabah LSD sapi di Bantul ini ia tidak begitu khawatir terkait tingkat kematian ataupun nilai jual sapi.
Sebab, baginya penyakit ini hanyalah menyerang bagian luar tubuh sapi berupa nodul-nodul yang ditularkan melalui hewan perantara seperti lalat dan nyamuk.
“Tidak lebih bahaya dari PMK, karena cuma menyerang luarnya saja. Kalau masih mau makan dan minum tubuh bagian dalamnya sehat,” pungkasnya usai menerangkan soal cara mengobati LSD sapi. ****
Penulis dan Editor
-
Dyah Ayu
-
Tri Lestari
Bawaslu Sleman Periksa Panewu Anom Godean dan Lurah Sidoluhur Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN
Polisi Tangkap Pelaku Penjambretan yang Akibatkan Korban Meninggal Dunia di Bantul
Kemunculan Sumber Air di Gunungkidul Setelah Gempa Hebohkan Warga
3 Pemuda Ditangkap Usai Curi Mobil Rental di Piyungan
Malam ini, Wayang Jogja Night Carnival 2024 Siap Memukau di HUT ke-268 Kota Yogyakarta
Bintang Film “Laut Tengah” Sapa Penonton di Jogja City Mall
Gubernur DIY Kukuhkan Adi Bayu Kristanto Sebagai Pjs Bupati Bantul
KPU Kulon Progo Gelar Deklarasi Kampanye Damai Menuju Pilkada 2024
PSS Sleman Siap Hadapi Liga 1 2024/2025 dengan Skuad Baru dan Ambisi Besar
Kasus DBD di Gunungkidul Mengalami Tren Penurunan, Masyarakat Diminta Tidak Lengah
BUDAYA
Malam ini, Wayang Jogja Night Carnival 2024 Siap Memukau di HUT ke-268 Kota Yogyakarta
Pelatihan Bahasa Sastra Dinas Kebudayaan Yogyakarta, Libatkan Teknologi Digital untuk Peningkatan Kualitas
GAYA HIDUP
Bintang Film “Laut Tengah” Sapa Penonton di Jogja City Mall
PSS Sleman Siap Hadapi Liga 1 2024/2025 dengan Skuad Baru dan Ambisi Besar
HARIANESIA
OLAHRAGA
PSS Sleman Siap Hadapi Liga 1 2024/2025 dengan Skuad Baru dan Ambisi Besar
GKR Hemas Ikut Nobar Indonesia Vs Iraq bersama Karang Taruna Kemantren Pakualaman di Alun-alun Sewandana
PENDIDIKAN
ZODIAK
Sifat Weton Jumat Wage yang Dinaungi Lintang Magelut dan Laku Pandita
Informasi Lengkap Weton Kelahiran 8 Februari 2023: Mulai dari Karakter, Pekerjaan, dan Jodoh
VIDEO
Bawaslu Sleman Periksa Panewu Anom Godean dan Lurah Sidoluhur Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN
Polisi Tangkap Pelaku Penjambretan yang Akibatkan Korban Meninggal Dunia di Bantul
Kemunculan Sumber Air di Gunungkidul Setelah Gempa Hebohkan Warga
3 Pemuda Ditangkap Usai Curi Mobil Rental di Piyungan
Malam ini, Wayang Jogja Night Carnival 2024 Siap Memukau di HUT ke-268 Kota Yogyakarta
Bintang Film “Laut Tengah” Sapa Penonton di Jogja City Mall
Gubernur DIY Kukuhkan Adi Bayu Kristanto Sebagai Pjs Bupati Bantul
KPU Kulon Progo Gelar Deklarasi Kampanye Damai Menuju Pilkada 2024
PSS Sleman Siap Hadapi Liga 1 2024/2025 dengan Skuad Baru dan Ambisi Besar
Kasus DBD di Gunungkidul Mengalami Tren Penurunan, Masyarakat Diminta Tidak Lengah