Cara Buat Mie Lethek Khas Bantul, Ini Alasannya Tak Pakai Mesin Otomatis Sejak 1940

“Pencampuran masih tradisional, masih menggunakan tenaga sapi, pakai peralatan yang terbuat dari batu dan kayu. Kalau pakai mesin berubah di rasa, manual lebih baik dan lebih enak, menurut konsumen juga seperti itu,” terangnya soal cara buat mie lethek khas Bantul.

Ia menjelaskan proses pembuatannya yang dimulai dari pencampuran tepung hingga penjemuran.

BACA JUGA:  Upaya Pemkab Bantul Atasi Kemiskinan dengan Akses Data SDGs

“Awalnya tepung singkong dan tepung tapioka dicampur dengan perbandingan 1:1. Kemudian di-press sehingga berbentuk kotak, lalu dikukus, dan kembali untuk dicampur tepung tapioka jika kadar airnya tinggi,” bebernya.

Setelah diampur dengan tepung tapioka, bahan tersebut kembali dipress untuk dibentuk menjadi mie. Kemudian dikukus kembali agar lebih higienis dan menjadi tolak ukur kadaluarsa.

“Secara ilmiahnya dikukus dua kali itu mie akan menjadi lebih higienis dan menjadi tolak ukur expired. Mie lethek yang sudah kering tersebut bisa tahan satu tahun jika disimpan di tempat kering,” imbuhnya.

Langkah cara buat mie lethek khas Bantul setelah dilakukan dua kali pengukusan, mie didiamkan semalaman.

Pada paginya, mie lethek tersebut direndam dengan air dan kemudian dijemur hingga mengering. Ferry menyebutkan bahwa mie lethek tersebut hanyalah sebutan untuk orang Jawa. Pada prinsipnya mie ini adalah mie singkong karena bahan bakunya terbuat dari singkong.

BACA JUGA:  Jadwal Festival Takbir Keliling 2023 di Bantul, Mulai 28 Juni

cara buat mie lethek khas bantul
Mie lethek atau mie singkong bisa jadi olahan mie goreng atau rebus. (Foto: Indonesiana)
Dyah Ayu