“Pencampuran masih tradisional, masih menggunakan tenaga sapi, pakai peralatan yang terbuat dari batu dan kayu. Kalau pakai mesin berubah di rasa, manual lebih baik dan lebih enak, menurut konsumen juga seperti itu,” terangnya soal cara buat mie lethek khas Bantul.
Ia menjelaskan proses pembuatannya yang dimulai dari pencampuran tepung hingga penjemuran.
“Awalnya tepung singkong dan tepung tapioka dicampur dengan perbandingan 1:1. Kemudian di-press sehingga berbentuk kotak, lalu dikukus, dan kembali untuk dicampur tepung tapioka jika kadar airnya tinggi,” bebernya.
Setelah diampur dengan tepung tapioka, bahan tersebut kembali dipress untuk dibentuk menjadi mie. Kemudian dikukus kembali agar lebih higienis dan menjadi tolak ukur kadaluarsa.
“Secara ilmiahnya dikukus dua kali itu mie akan menjadi lebih higienis dan menjadi tolak ukur expired. Mie lethek yang sudah kering tersebut bisa tahan satu tahun jika disimpan di tempat kering,” imbuhnya.
Langkah cara buat mie lethek khas Bantul setelah dilakukan dua kali pengukusan, mie didiamkan semalaman.
Pada paginya, mie lethek tersebut direndam dengan air dan kemudian dijemur hingga mengering. Ferry menyebutkan bahwa mie lethek tersebut hanyalah sebutan untuk orang Jawa. Pada prinsipnya mie ini adalah mie singkong karena bahan bakunya terbuat dari singkong.
Pasutri di Jogja Disekap dan Alami Kekerasan Seksual Selama 2 Bulan, Begini Modusnya
Kecelakaan di Bukit Bego Bantul, Sebuah Bus Terguling dan Seorang Penumpang Meninggal Dunia
Penemuan Mayat di Parangtritis Yogyakarta: Jenazah Laki-laki Tanpa Identitas Ditemukan Mengapung di Pantai
Kepala Desa Candibinangun Ditetapkan Jadi Tersangka Mafia Tanah di Pakem Sleman
Lansia Tewas Tertabrak Kereta Api di Gamping Sleman, Diduga Terpental hingga 20 Meter
GKR Hemas Ikut Nobar Indonesia Vs Iraq bersama Karang Taruna Kemantren Pakualaman di Alun-alun Sewandana
Inovasi Layanan Wisata: Dispar Kota Yogyakarta Buka Layanan TIS Selama Libur Natal dan Tahun Baru 2024
43 Event Siap Meriahkan Libur Nataru di Jogja, Ada Pagelaran Musik hingga Acara Spesial Natal
Jadi Inspirasi Baru, Pengelolaan Limbah di Pasekan Lor Diapresiasi Mahasiswa Australia
3 Siswa Tenggelam dalam Laka Laut di Pantai Parangtritis Hari ini, 1 Orang Hilang
BUDAYA
58 Ramalan Cupu Panjala 2023, Juru Kunci Sampaikan 3 Catatan Saat Prosesi Pembukaan
4 Tradisi 1 Suro di Berbagai Daerah yang Unik, Ada Kirab hingga Memandikan Keris
GAYA HIDUP
GKR Hemas Ikut Nobar Indonesia Vs Iraq bersama Karang Taruna Kemantren Pakualaman di Alun-alun Sewandana
43 Event Siap Meriahkan Libur Nataru di Jogja, Ada Pagelaran Musik hingga Acara Spesial Natal
HARIANESIA
OLAHRAGA
GKR Hemas Ikut Nobar Indonesia Vs Iraq bersama Karang Taruna Kemantren Pakualaman di Alun-alun Sewandana
Drama Kylian Mbappe vs PSG , Marcus Rashford Diincar Sebagai Pengganti
PENDIDIKAN
ZODIAK
Sifat Weton Jumat Wage yang Dinaungi Lintang Magelut dan Laku Pandita
Informasi Lengkap Weton Kelahiran 8 Februari 2023: Mulai dari Karakter, Pekerjaan, dan Jodoh
VIDEO
Pasutri di Jogja Disekap dan Alami Kekerasan Seksual Selama 2 Bulan, Begini Modusnya
Kecelakaan di Bukit Bego Bantul, Sebuah Bus Terguling dan Seorang Penumpang Meninggal Dunia
Penemuan Mayat di Parangtritis Yogyakarta: Jenazah Laki-laki Tanpa Identitas Ditemukan Mengapung di Pantai
Kepala Desa Candibinangun Ditetapkan Jadi Tersangka Mafia Tanah di Pakem Sleman
Lansia Tewas Tertabrak Kereta Api di Gamping Sleman, Diduga Terpental hingga 20 Meter
GKR Hemas Ikut Nobar Indonesia Vs Iraq bersama Karang Taruna Kemantren Pakualaman di Alun-alun Sewandana
Inovasi Layanan Wisata: Dispar Kota Yogyakarta Buka Layanan TIS Selama Libur Natal dan Tahun Baru 2024
43 Event Siap Meriahkan Libur Nataru di Jogja, Ada Pagelaran Musik hingga Acara Spesial Natal
Jadi Inspirasi Baru, Pengelolaan Limbah di Pasekan Lor Diapresiasi Mahasiswa Australia
3 Siswa Tenggelam dalam Laka Laut di Pantai Parangtritis Hari ini, 1 Orang Hilang