Program Petani Milenial Jawa Barat Dinilai Berantakan, Warga Twitter Sentil Ridwan Kamil

Sementara itu, badan terkait lain adalah Dinas TPH Jawa Barat sebagai pelaksana, PT. Agro Jawa Barat selaku Avalis, Minaqu Indonesia selaku offtaker, dan Bank BJB selaku penyedia dana.

Program Petani Milenial yang telah diikuti tersebut menyebabkan ia dan peserta lain mendapat peringatan kedua dari Bank BJB selaku penyedia dana dalam bentuk Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Nama peserta Program Petani Milenial yang mendapat peringatan kedua dari Bank BJB berdampak pada tercorengnya data mereka di sistem perbankan.

Peserta tersebut menyebut hal ini adalah dampak dari bagian offtaker yang tidak mampu membayar hasil panen mereka bahkan hingga keluhan ini diunggah.

Ia juga menyebut selama masalah ini berlangsung, pihak pemprov Jawa Barat sama sekali belum memberikan respon.

Di sisi lain, pihak Pemprov masih terus melanjutkan Program Petani Milenial hingga saat ini telah mencapai gelombang 10.

Ia juga menyampaikan bahwa di lapangan, bahkan ada rentenir dari Bank BJB yang mendatangi rumah mereka akibat mereka yang belum dibayar pihak offtaker.

“Waktu kami telah hilang selama 1 tahun tanpa hasil dan kami pun malu terhadap orang tua kami yang berharap pada anaknya yang mengikuti program ini,” tukas peserta tersebut di bagian akhir keluhannya.

Selain dari @mazzini_gsp, kritikan lain terhadap Program Petani Milenial juga disampaikan oleh akun Twitter peserta lain.

Udah mah ribet, malah diminta dia praktekin hasil pelatihan di lahannya sendiri dengan modal sendiri dulu, hasilnya katanya dibuat di laporan berikut dokumentasi saat panen,” ujar akun @taufik_ovick.

Admin