Peringatan Hari Istiqlal 2023, Salah Satu Masjid Terbesar di Asia Tenggara

Selain itu juga terdapat keinginan mendalam masyarakat untuk membangun sebuah masjid yang dapat menjadi repesentasi identitas umat Islam di Indonesia sekaligus bertaraf nasional hingga internasional.

Sejarah Singkat Masjid Istiqlal

Pada tahun 1950, di bawah naungan Menteri Agama KH. Wahid Hasyim dan Anwar Tjokroaminoto, sekitar 300 tokoh Islam dikumpulkan dan dibentuklah susunan pengurus Yayasan Masjid Istiqlal.

Proses tersebut berlanjut pada agenda diangkatnya Ir. Soekarno sebagai Kepala Bagian Teknik, pengesahan panitia yayasan, hingga penetapan lokasi pembangunan.

BACA JUGA:  Cara Daftar Majelis Taklim Masjid Raya Al Jabbar, Mudah Bisa Dilakukan Secara Online

Di samping itu juga dibentuk Dewan Juri untuk sayembara rancangan Masjid Istiqlal dan pemenangnya diraih oleh F. Silaban pada 5 Juli 1955.

Sejak tahun 1950 hingga 1965, pembangunan masjid mengalami sejumlah hambatan karena situasi politik yang kurang kondusif akibat pertikaian antar partai politik dan berujung pada meletusnya G30S/PKI.

Setelah situasi sekitar mulai reda di tahun 1966, Menteri Agama KH. Muhammad Dhalan kembali menginisiasi pembangunan masjid yang kini menjadi terbesar di Asia Tenggara.

Untuk kepengurusannya kemudian diambil alih oleh KH. Idham Chalid selaku Koordinator Panitia Nasional Pembangunan Masjid Istiqlal.

Proses pembangunan masjid ini berlangsung selama 17 tahun lamanya. Pada tanggal 22 Februari 1978, Presiden RI pertama ini meresmikan Masjid Istiqlal dan menetapkannya sebagai Hari Istiqlal, ditandai dengan prasasti di area tangga pintu As-Salam.

Adapun total alokasi pembiayaan yang dikeluarkan untuk membangun Masjid Istiqlal Jakarta didapat dari APBN dengan jumlah dana sebesar Rp 7.000.000.000,- dan US$ 12.000.000.

Admin