Jadi Inspirasi Baru, Pengelolaan Limbah di Pasekan Lor Diapresiasi Mahasiswa Australia

Menurut perwakilan dari UTS, warga Pasekan Lor telah memberikan inspirasi baru dalam mengelola limbah.

“Misalnya, untuk waste organic diolah dengan maggot (menjadi pupuk), itu menarik sekali. Walaupun awalnya kami pikir maggot itu menjijikan, tetapi lewat sistem yang didesain dengan bersih, banyak yang bisa dihasilkan. Seperti pakan ternak, pupuk, dan sebagainya. Kami sangat senang dengan inspirasi di sini, Jadi, ketika datang ke sini, mereka merasa tertarik dan senang dengan pengalaman ini, saat berinteraksi.” ucap Alexandra Crosby, Associate Professor UTS, selaku Ketua Rombongan.

Lebih lanjut, diungkap oleh Alexandra, mereka berharap dapat berkunjung lagi ke Pasekan Lor.

Sementara itu, Ketua MPM PWM DIY Agus Amin Syaifuddin, menjelaskan bahwa pihaknya mendorong warga khususnya di Pasekan Lor untuk terus konsisten mengolah sampah berbasis rumah tangga, dan MPM DIY bersama JATAM siap membantu memasarkan produk-produk yang di hasilkan oleh warga di pasekan lor seperti pupuk organic cair, pelet dan kasgot.

Adapun Piloting Program Pemberdayaan ini memiliki tiga value. Pertama, untuk memberikan nilai tambah ekonomi bagi warga melalui pemafaatan limbah rumah tangga baik organik maupun anorganiknya.

Kedua, menjaga kelestarian lingkungan, misal warga setempat tidak lagi membuang minyak jelantah di lingkungan. Minyak jelantah dapat dimanfaatkan menjadi berbagai produk seperti sabun cuci piring dan lilin aroma therapi.

“Yang ketiga adalah membangun Kelompok Masyarakat Berdaya (KMB), dimana dengan mereka kita dorong menjadi kelompok, kita organisir dengan baik dan kita kolaborasikan dengan kelompok binaan MPM yang lain maka kita harapakan terbangun ekosistem jaringan yang saling bersinergi dan menguatkan,” ujar Agus.

Admin