Dibutuhkan sekitar 30 hingga 50 ton crane untuk proses pemasangan kubah dan teleskop tersebut.
Teleskop optik Obnas Timau yang berdiameter 3,8 meter terbilang unik, karena menggunakan 18 segmen penyusun cermin primer.
Fasilitas teleskop tersebut rencananya akan digunakan untuk keperluan riset astronomis, meliputi pemantauan benda jatuh dari antariksa dan astrofisika.
Lokasi Obnas Timau Diputuskan Melalui Studi Lima Tahun
Selain memiliki teleskop berukuran besar, melalui unggahan Instagram OR PA/LAPAN, Robertus Heru mengklaim Obnas Timau Nusa Tenggara Timur akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara.
Sebelumnya, telah dilakukan studi selama 5 tahun mengenai fraksi malam terhadap langit di Indonesia. Hasilnya, Kupang memiliki waktu langit cerah paling banyak dalam setahun dibandingkan wilayah lain di Indonesia.
Dirangkum dari unggahan YouTube LAPAN RI, Obnas dibangun di kawasan hutan lindung, lereng Gunung Timau, Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Lokasi tersebut dipilih, karena memiliki iklim kering yang mendukung pengamatan setiap malam selama hampir setahun penuh.
Selain itu, lokasi Observatorium Timau yang berada di dekat ekuator akan mempermudah pengamatan menggunakan teleskop, karena memiliki cakupan langit yang lebih lebar, yaitu sekitar 95 persen area langit.
Kehadiran Observatorium Nasional Timau diharapkan dapat menempatkan Indonesia dalam peta ilmu pengetahuan internasional dan ikut berkontribusi aktif di dalamnya. **** (Kontributor: Kartika Puspita Dewi)
- 1
- 2
PJ Walikota Yogyakarta, Singgih Raharjo Dilaporkan ke KPK
Sasar Kelompok Pelajar di Bantul, Kominfo Gelar Talkshow Literasi Digital
Amankan Liburan Lebaran di Kota Yogyakarta, Polresta Yogyakarta Gelar Operasi Ketupat Progo Tahun 2024
Polisi Amankan Trio Pemuda Bantul Penjual Bahan Peledak, 11,5 Kilogram Obat Mercon Disita
Polres Bantul Ringkus 39 Pengedar dan Pengguna Narkoba, Sita Ribuan Pil Koplo dan Sabu
Pasutri di Jogja Disekap dan Alami Kekerasan Seksual Selama 2 Bulan, Begini Modusnya
Kecelakaan di Bukit Bego Bantul, Sebuah Bus Terguling dan Seorang Penumpang Meninggal Dunia
Penemuan Mayat di Parangtritis Yogyakarta: Jenazah Laki-laki Tanpa Identitas Ditemukan Mengapung di Pantai
Kepala Desa Candibinangun Ditetapkan Jadi Tersangka Mafia Tanah di Pakem Sleman
Lansia Tewas Tertabrak Kereta Api di Gamping Sleman, Diduga Terpental hingga 20 Meter
BUDAYA
58 Ramalan Cupu Panjala 2023, Juru Kunci Sampaikan 3 Catatan Saat Prosesi Pembukaan
4 Tradisi 1 Suro di Berbagai Daerah yang Unik, Ada Kirab hingga Memandikan Keris
GAYA HIDUP
GKR Hemas Ikut Nobar Indonesia Vs Iraq bersama Karang Taruna Kemantren Pakualaman di Alun-alun Sewandana
43 Event Siap Meriahkan Libur Nataru di Jogja, Ada Pagelaran Musik hingga Acara Spesial Natal
HARIANESIA
OLAHRAGA
GKR Hemas Ikut Nobar Indonesia Vs Iraq bersama Karang Taruna Kemantren Pakualaman di Alun-alun Sewandana
Drama Kylian Mbappe vs PSG , Marcus Rashford Diincar Sebagai Pengganti
PENDIDIKAN
ZODIAK
Sifat Weton Jumat Wage yang Dinaungi Lintang Magelut dan Laku Pandita
Informasi Lengkap Weton Kelahiran 8 Februari 2023: Mulai dari Karakter, Pekerjaan, dan Jodoh
VIDEO
PJ Walikota Yogyakarta, Singgih Raharjo Dilaporkan ke KPK
Sasar Kelompok Pelajar di Bantul, Kominfo Gelar Talkshow Literasi Digital
Amankan Liburan Lebaran di Kota Yogyakarta, Polresta Yogyakarta Gelar Operasi Ketupat Progo Tahun 2024
Polisi Amankan Trio Pemuda Bantul Penjual Bahan Peledak, 11,5 Kilogram Obat Mercon Disita
Polres Bantul Ringkus 39 Pengedar dan Pengguna Narkoba, Sita Ribuan Pil Koplo dan Sabu
Pasutri di Jogja Disekap dan Alami Kekerasan Seksual Selama 2 Bulan, Begini Modusnya
Kecelakaan di Bukit Bego Bantul, Sebuah Bus Terguling dan Seorang Penumpang Meninggal Dunia
Penemuan Mayat di Parangtritis Yogyakarta: Jenazah Laki-laki Tanpa Identitas Ditemukan Mengapung di Pantai
Kepala Desa Candibinangun Ditetapkan Jadi Tersangka Mafia Tanah di Pakem Sleman
Lansia Tewas Tertabrak Kereta Api di Gamping Sleman, Diduga Terpental hingga 20 Meter