Menjelang Lebaran, Begini 2 Sejarah Idul Fitri yang Jarang Diketahui

Kemenangan tersebut menjadi momen yang sangat bersejarah mengingat jumlah pasukan dua belah pihak tidaklah seimbang.

Namun berkat kegigihan para sahabat dan pertolongan Allah SWT, umat muslim berhasil keluar sebagai pemenang dalam laga tersebut.

Berdasarkan kemenangan tersebut, Idul Fitri secara tidak langsung menjadi perayaaan atas dua kemenangan umat muslim, yaitu keberhasilan mengalahkan kaum kafir Quraisy pada Perang Badar, dan keberhasilan umat muslim setelah menjalankan ibadah puasa selama 30 hari berturut-turut.

2. Pengganti hari raya kaum arab jahiliyah

Sejarah Islam yang kedua dan berkaitan dengan Idul Fitri selanjutnya tidak bisa lepas dari tradisi kaum Arab Jahiliyah yang memiliki kebiasaan dua hari khusus bermain.

Kebiasaan tersebut dijelaskan dalam sebuah hadis:

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ كَانَ لِأَهْلِ الْجَاهِلِيَّةِ يَوْمَانِ فِي كُلِّ سَنَةٍ يَلْعَبُونَ فِيهِمَا فَلَمَّا قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ قَالَ كَانَ لَكُمْ يَوْمَانِ تَلْعَبُونَ فِيهِمَا وَقَدْ أَبْدَلَكُمْ اللَّهُ بِهِمَا خَيْرًا مِنْهُمَا يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ الْأَضْحَى

Artinya: Dari Anas bin Malik, Rasulullah bersabda: Kaum jahiliyah dalam setiap tahunnya memiliki dua hari yang digunakan untuk bermain. Ketika Nabi Muhammad datang ke Madinah, Rasulullah bersabda: Kalian memiliki dua hari yang biasa digunakan bermain, sesungguhnya Allah telah mengganti dua hari itu dengan hari yang lebih baik, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha. (HR Abu Dawud dan An-Nasa’i)

BACA JUGA:  Upacara Labuhan Keraton Yogyakarta 2023 sebagai Rangkaian Hajad Dalem, Begini Sejarah dan Filosofinya
Nafi'atunnisa'