Kupatan Jolosutro, Tradisi Unik di Bantul yang Diakui Secara Nasional Sejak 2021

HARIANEJOGJA – Kupatan Jolosutro merupakan salah satu tradisi budaya di Kabupaten Bantul yang masih dilestarikan hingga saat ini.

Kupatan Jolosutro ini diselenggarakan di lapangan Jolosutro, Kalurahan Srimulyo, Kapanewon Piyungan, Bantul.

Seperti apa keunikan dari Kupatan Jolosutro yang diadakan setiap satu tahun sekali ini? Berikut informasi selengkapnya.

Tradisi Kupatan Jolosutro

BACA JUGA:  Gropyok Sampah di Kulon Progo, Dikreasi Unik untuk Diarak di Grebek Desa Budaya

Pada tahun ini, tradisi budaya yang masih dilestarikan oleh masyarakat setempat ini berlangsung pada Senin, 12 September 2022.

Tradisi ini juga biasa disebut sebagai Rasulan atau upacara kupatan oleh masyarakat setempat.

Kegiatan ini merupakan wujud rasa syukur kepada Tuhan YME atas karunia dan berkah yang diberikan, terutama dari segi pertanian. Sehingga upacara ini identik dengan hasil bumi dan pertanian.

Pelaksanaan upacara ini mulai dikenalkan pada masa Sunan Geseng. Kegiatan yang rutin diadakan setiap tahun ini digelar pada Senin Legi di bulan Sapar selepas waktu sholat Dhuhur.

Adapun uba rampe yang disiapkan untuk upacara ini terdiri dari nasi gurih, ingkung dan aneka jajanan pasar lainnya.

Seluruh uba rampe tersebut disiapkan oleh masing-masing RT yang kemudian dimasukkan di dalam jodhang.

Tradisi yang ada sejak ratusan tahun silam ini mampu menunjukkan semangat gotong royong oleh masyarakat, seperti yang disampaikan oleh Lurah Srimulyo, Wajiran.

Hal ini dapat terlihat dari antusiasme warga saat menyiapkan semua perlengkapan yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan upacara ini.

Admin