Kontroversi Harta Karun Bung Karno, 1 Dokumen ini Selalu Jadi Misteri

Para pelaku akan mengaku memiliki akses ke harta karun tersebut. Jika sang korban ingin ikut mengambil, maka perlu mendepositkan sejumlah uang.

Terlepas dari kontroversi dan kejelasannya yang masih simpang  siur, bagaimana sebenarnya kebenaran dari kontroversi harta karun Bung Karno?

Sebenarnya, dengan melakukan sedikit pencarian di Google, dapat dengan mudah dikonfirmasi bahwa berita ini tidak memiliki dasar yang kuat.

BACA JUGA:  Ibu Kota Baru Indonesia Mengusung Konsep Smart and Green City, Begini Artinya

Setiap dokumen dan bukti-bukti yang sering digunakan untuk mendukung cerita ini tidak ada yang dapat dikonfirmasi keabsahannya oleh lembaga terkait.

Misalnya dokumen bertajuk Agreement Green Hilton Memorial Building Geneva and Certivicate of Geneva yang banyak diajukan sebagai ‘bukti’ kebenaran cerita tersebut, yang pada kenyataannya adalah palsu.

“Dokumen yang ditunjukkan kemana-mana itu aslinya gak pernah ada,” ungkap Helmi Yahya dalam video yang diunggah akhir Oktober 2022 lalu.

Kontroversi harta karun Bung Karno
Helmy Yahya (Foto: Instagram/helmyyahya)

 

Sebagian masyarakat Indonesia juga masih memandang ketokohan sebagai sesuatu yang lebih penting dari isi argumennya. Semakin terkenal tokohnya, semakin dipercaya.

Selain itu sebagian lainnya memandang hutang negara sebagai sesuatu yang haram,tanpa memperhitungkan bagaimana hutang tersebut digunakan, dan sebagainya.

BACA JUGA:  Komet C 2022 E3 ZTF Akan Melintas Awal Februari 2023, Bisa Dilihat Tanpa Harus Pakai Teleskop

“Dalam ekonomi modern, hutang itu buruk bukan dari nominalnya, tetapi digunakan untuk apa dan kesenjangannya dengan asset yang kita miliki,” kata Guru Gembul menyikapi cara pandang tersebut.

Admin