Karakteristik Gunung Merapi, Ternyata Volume Erupsinya Termasuk Kecil

Pada kedalaman 1.5 – 2 km di bawah puncak tidak dijumpai adanya hiposenter gempa, demikian pula pada kedalaman >5 km. Sehingga dapat dikatakan pada kedalaman tersebut dekat dengan kantong magma.

Gempa volkano-tektonik (VT) memerlukan medium yang solid dan bisa patah (brittle) sehingga zona-zona tidak terdapat hiposenter dianggap zona yang lembek (duktil) karena pengaruh suhu tinggi magma.

Dalam perjalanannya ke permukaan, magma akan ditampung di zona tampungan magma, dapat disebut sebagai kantong magma atau dapur magma bila ukurannya lebih besar.

Dari fakta Gunung Merapi diketahui bahwa terdapat dua zona tampungan magma pada kedalaman yang dangkal, yang menentukan sifat khas Merapi.

BACA JUGA:  Gunung Merapi Erupsi 11 Maret 2023, 13 Kecamatan Di Magelang Terdampak Sebaran Abu

Kantong magma dangkal di Merapi menyebabkan hanya dengan peningkatan tekanan yang tidak terlalu besar sudah dapat mengalirkan magma cukup lancar sampai permukaan tanpa perlu waktu panjang.

Erupsi Merapi rata-rata 10 juta meter kubik dalam suatu erupsi, tapi paling sering di bawah 4 juta meter kubik, yang artinya volume kantong magma Merapi relatif kecil.

Sangat kecil bila dibandingkan dengan Gunung Kilauea di Hawaii dan gunung vulkanik di Pulau Reunion yang ada di Samudera Hindia yang dalam sekali fase erupsi mengeluarkan masing – masing lebih dari 40 juta meter kubik dan 100 juta meter kubik lava.

Jenis Erupsi

Karakteristik gunung Merapi
Erupsi Merapi masih terjadi pada Minggu, 12 Maret 2023. (Foto: Twitter/merapi_uncover)

Tipe Gunung Merapi yang perlu diketahui selanjutnya adalah mengenai jenis erupsinya. Secara umum terdapat tiga jenis erupsi yaitu Hawaiian, Strombolian, dan Vulkanian.

Admin