4 Peristiwa Ekonomi Selama 2022, Mulai dari NFT hingga Jatuhnya Perusahaan Rintisan

NFT menjadi tren di Indonesia tidak lain disebabkan oleh meledaknya berita mengenai Ghozali everyday yang mendadak kaya raya akibat menjual banyak hasil swafotonya sebagai NFT.

Namun layaknya crypto, Ferry juga melihat ini sebagai bentuk dari ekonomi naratif. Sayangnya banyak masyarakat yang tidak memahami ekonomi sehingga termakan tren NFT.

“Kita harus memahami dasar ekonomi itu sendiri seperti transaksi, nilai ekonomi, permintaan penawaran, dan beberapa hal fundamental lain,” pesan pria yang baru saja resign dari Kementerian Keuangan tersebut.

Dengan pemahaman mengenai ekonomi dasar, Ferry berpendapat bahwa masyarakat dapat menghindari jebakan tren seperti NFT.

3. Kejatuhan Perusahaan Rintisan

Meski telah ada sejak lama, banyak perusahaan rintisan, atau yang acap disebut start-up mulai menunjukkan penurunan performa di 2022.

“Selama ini banyak start-up itu dijalankan dengan proses burn money,” ungkap Ferry.

Burn Money atau bakar uang adalah istilah yang dipakai untuk menyebut upaya menjalankan perusahaan tanpa memperdulikan untung.

Hal ini bermasalah karena di 2022 suku bunga Dolar Amerika mengalami peningkatan sehingga banyak investor yang menarik investasinya untuk dimasukkan dalam deposito.

Akibatnya banyak perusahaan rintisan yang kekurangan dana operasional, sehingga harus melakukan PHK besar – besaran, bahkan banyak yang gulung tikar.

BACA JUGA:  China Buka Perbatasan Hong Kong Setelah Tiga Tahun: Buka Pintu Ekonomi atau Kematian?

4. Perang Rusia-Ukraina

Perang Rusia-Ukraina yang masih berlangsung hingga sekarang menyebabkan krisis di sejumlah negara di dunia. Hal ini turut diperparah dengan belum adanya titik terang akan berakhirnya konflik dalam waktu dekat.

Admin