Ditemukan 37 Kasus Leptospirosis di Bantul, 6 Orang Meninggal Dunia

Sedangkan dalam kurun watu dua bulan ini, seja awal tahun 2023, dilaporkan sebanyak 6 pasien yang didiagnosa terjangkit leptospirosis meninggal dunia.

Tingginya jumlah kematian akibat leptospirosis di tahun 2023 ini, membuat Dinas Kesehatan Bantul meminta kepada masyarakat yang mengalami gejala untuk segera memeriksakan ke rumah sakit atau puskesmas.

Perlu diketahui bahwa gejala Leptospirosis antara lain demam secara mendadak, kemudian pusing, mata merah, badan lemas dan disertai nyeri pada betis.

“Kami pastikan untuk obat Leptospirosis juga sudah tersedia di sejumlah fasilitas kesehatan,” ucapnya.

Abednego Dani Nugroho juga menjelaskan, potensi penyebaran penyakit ini semakin meningkat pada musim penghujan dimana penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira ini dapat ditularkan melalui hewan pengerat seperti tikus dan kelinci.

Meskipun disebut penyakit kencing tikus, leptospirosis ini tidak selalu berasal dari urin tikus. Bisa jadi penyakit ini juga berasal dari air liur tikus yang tercampur dalam genangan air.

BACA JUGA:  Syarat dan Cara Membuat Kartu Identitas Anak Bantul Gratis Secara Online
PHBS
Masyarakat diimbau melakukan PHBS. (Ilustrasi: Pixabay/Couleur)

Terkait tingginya angka kasus Leptospirosis di Bantul, ia pun mengimbau kepada masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) dan selalu memperhatikan kebersihan lingkungan rumah agar tidak dijadikan sarang tikus. ****

Baca artikel menarik lainnya di Hariane.com

 

 

Admin