Trans Jogja Dinilai Tidak Ramah bagi Penyandang Disabilitas

HARIANE JOGJA – Layanan transportasi umum Trans Jogja kembali menuai kritik karena dianggap tidak ramah bagi penyandang disabilitas.

Kritik tersebut disampaikan oleh Project Officer Solider Inklusi Sasana Inklusi dan Gerakan Advokasi Difabel (SIGAB) Indonesia, Kuni Fatonah, yang menyoroti berbagai kendala yang dialami penyandang disabilitas saat menggunakan fasilitas Trans Jogja.

Menurut Kuni, halte Trans Jogja belum sepenuhnya inklusif karena masih banyak yang tidak dilengkapi jalur kursi roda. Selain itu, fasilitas yang ada seperti bidang miring sering kali terlalu curam dan tangga yang tersedia justru menyulitkan akses.

“(Penyandang disabilitas) ketika menggunakan transportasi umum masih banyak hambatan. (Termasuk) yang menggunakan kursi roda, itu susah untuk naik turun dari (halte) Trans Jogja,” ujar Kuni, Sabtu (15/12).

Ia juga menilai bahwa sejak diluncurkan sebagai layanan buy the service oleh Pemda DIY pada 2007, infrastruktur, kendaraan, dan pelayanan Trans Jogja belum mendukung kebutuhan penyandang disabilitas.

BACA JUGA:  Warga Bongkar Daging Kerbau Impor Ilegal di Bengkalis, Warganet : Semoga Gak Dipake Buat Pentol

Selain jalur yang kurang memadai, jarak pemberhentian bus di halte dinilai terlalu jauh, serta perbedaan ketinggian antara bus dan halte menyulitkan akses naik turun bagi pengguna kursi roda.

Tidak hanya itu, Kuni menyoroti kendala lain seperti penempatan barcode rute yang terlalu tinggi dan tidak adanya huruf braille, yang membuat penyandang disabilitas netra kesulitan mendapatkan informasi.

“Itu perlu menjadi pemikiran Dishub DIY untuk mencari solusi agar kami bisa menggunakan, karena ini fasilitas umum,” tegas Kuni.

Tri Lestari