Tradisi Unik di Jogja, Warga Bantul Keliling Kampung Sambil Bersenandung dan Membawa Tenggok

Lurah Sriharjo, Titik Istiyawatun Khasanah menyebut makna tradisi Mbang Gadhungan adalah ucapan syukur kepada Tuhan atas limpahan hasil bumi melalui ternak dan pertanian warga.

“Pemilik ternak dan pertanian memang tidak sebanyak dulu ya, tapi tradisi ini masih terus dilestarikan oleh warga kami Dusun Gondosuli,” ungkapnya.

Padi sebagai hasil pertanian yang utama
Padi sebagai hasil pertanian yang utama. (Ilustrasi: Pexels/Sergei A)

Pelaksanaan tradisi tersebut juga sebagai bentuk doa atas pertanian dan hewan ternak yang sedang digarap, serta sebagai perwujudan semangat berbagai kepada orang lain.

BACA JUGA:  Wisata Air di Jogja Selain Pantai, Selopamioro Adventure Park dengan Panorama Sungai dan Pegunungan

Dijelaskan Titik, ternak yang biasa dipelihara warga setempat adalah unggas, kambing, sapi, dan kerbau. Untuk sapi dan kerbau juga biasa digunakan oleh petani untuk membantu menggarap lahan pertanian.

“Sapi biasanya digunakan juga untuk membajak sawah petani,” sebutnya.

Kerbau untuk membajak sawah
Kerbau untuk membajak sawah. (Ilustrasi: Pexels/Archie Binamira)

Menurutnya, meskipun untuk mempertahankan salah satu tradisi unik di Jogja ini tidak mudah, pihaknya terus mengupayakan fasilitasi dan pendampingan bagi para warga tersebut. ****

Artikel terkait di hariane.com: Di Bantul Ada Tradisi Warga Keliling Kapung Sambil Bersenandung, Begini Uniknya Mbang Landungan

 

 

 

 

Admin