Hal inilah yang menyebabkan suhu rendah di daerah bagian selatan khatulistiwa Indonesia seperti Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara dan merasakan cuaca yang lebih dingin.
Jumlah awan yang rendah serta berkurangnya curah hujan pada wilayah Pulau Jawa – Nusa Tenggara menjadi salah satu penyebab terjadinya udara permukaan terasa dingin di malam hingga menjelang pagi hari.
“karena tidak ada uap air dan air yang mengakibatkan energi radiasi yang dilepaskan oleh bumi pada malam hari tidak tersimpan di atmosfer,” penjelasan lanjut yang disampaikan oleh BMKG.
Masyarakat yang bertempat tinggal di dataran tinggi perlu mempersiapkan diri menghadapi udara dingin dalam fenomena Aphelion 2023 di Indonesia. Embun es atau embun upas yang bentuknya mirip dengan salju juga akan diperkirakan muncul pada daerah pegunungan.
BMKG wilayah Jawa Timur menyebutkan puncak dari musim kemarau sendiri akan berdominasi hadir pada bulan Agustus 2023.
Selama masa ekstrem ini masyarakat diimbau untuk selalu waspada, mencegah potensi adanya kebakaran hutan atau lahan, berkurangnya ketersediaan air bersih, dan kekeringan meteorologis.
Demikian informasi mengenal fenomena Aphelion 2023 di Indonesia yang dikenal dengan suhu dingin yang terjadi saat musim kemarau.**** (Kontributor: Jihan Rohadatul Aisy)
Baca artikel lainnya di Hariane.com
- 1
- 2
Penulis dan Editor
-
Kontributor 10
-
Tri Lestari
PSS Sleman Siap Hadapi Liga 1 2024/2025 dengan Skuad Baru dan Ambisi Besar
Kasus DBD di Gunungkidul Mengalami Tren Penurunan, Masyarakat Diminta Tidak Lengah
Pelatihan Bahasa Sastra Dinas Kebudayaan Yogyakarta, Libatkan Teknologi Digital untuk Peningkatan Kualitas
Kasus DBD Meningkat di Gunungkidul: Fokus pada Pendidikan Masyarakat untuk Pencegahan
UGM Dukung Pembatalan Kenaikkan UKT untuk Tahun Ajaran 2024/2025
Kemenkominfo Inisiasi Program Makin Cakap Digital di Kulon Progo
PJ Walikota Yogyakarta, Singgih Raharjo Dilaporkan ke KPK
Sasar Kelompok Pelajar di Bantul, Kominfo Gelar Talkshow Literasi Digital
Amankan Liburan Lebaran di Kota Yogyakarta, Polresta Yogyakarta Gelar Operasi Ketupat Progo Tahun 2024
Polisi Amankan Trio Pemuda Bantul Penjual Bahan Peledak, 11,5 Kilogram Obat Mercon Disita
BUDAYA
Pelatihan Bahasa Sastra Dinas Kebudayaan Yogyakarta, Libatkan Teknologi Digital untuk Peningkatan Kualitas
58 Ramalan Cupu Panjala 2023, Juru Kunci Sampaikan 3 Catatan Saat Prosesi Pembukaan
GAYA HIDUP
PSS Sleman Siap Hadapi Liga 1 2024/2025 dengan Skuad Baru dan Ambisi Besar
UGM Dukung Pembatalan Kenaikkan UKT untuk Tahun Ajaran 2024/2025
HARIANESIA
OLAHRAGA
PSS Sleman Siap Hadapi Liga 1 2024/2025 dengan Skuad Baru dan Ambisi Besar
GKR Hemas Ikut Nobar Indonesia Vs Iraq bersama Karang Taruna Kemantren Pakualaman di Alun-alun Sewandana
PENDIDIKAN
ZODIAK
Sifat Weton Jumat Wage yang Dinaungi Lintang Magelut dan Laku Pandita
Informasi Lengkap Weton Kelahiran 8 Februari 2023: Mulai dari Karakter, Pekerjaan, dan Jodoh
VIDEO
PSS Sleman Siap Hadapi Liga 1 2024/2025 dengan Skuad Baru dan Ambisi Besar
Kasus DBD di Gunungkidul Mengalami Tren Penurunan, Masyarakat Diminta Tidak Lengah
Pelatihan Bahasa Sastra Dinas Kebudayaan Yogyakarta, Libatkan Teknologi Digital untuk Peningkatan Kualitas
Kasus DBD Meningkat di Gunungkidul: Fokus pada Pendidikan Masyarakat untuk Pencegahan
UGM Dukung Pembatalan Kenaikkan UKT untuk Tahun Ajaran 2024/2025
Kemenkominfo Inisiasi Program Makin Cakap Digital di Kulon Progo
PJ Walikota Yogyakarta, Singgih Raharjo Dilaporkan ke KPK
Sasar Kelompok Pelajar di Bantul, Kominfo Gelar Talkshow Literasi Digital
Amankan Liburan Lebaran di Kota Yogyakarta, Polresta Yogyakarta Gelar Operasi Ketupat Progo Tahun 2024
Polisi Amankan Trio Pemuda Bantul Penjual Bahan Peledak, 11,5 Kilogram Obat Mercon Disita