Usai menjadi viral, akhirnya pihak yang mengaku sebagai Ketua Taman Senja Ngelo dan Pimpinan TSSM pun memberi klarifikasi.
Seperti dilansir dari Facebook Tegar Ridho, pria yang bernama Ari itu mengungkap bahwa penampilan Jathilan daster di Jogja digelar karena banyak masyarakat yang mengeluh karena gerakan Jathilan monoton, hanya itu-itu saja.
Itulah yang mendasari adanya penampilan Jathilan dengan menggunakan baju daster tersebut.
Sebagai pembimbing paguyuban TSSM, dirinya juga meminta maaf jika telah menimbulkan keresahan.
“Kalau memang keputusan memakai baju daster, membuat resah temen-temen sedulur seni, saya disini secara pribadi dan pembimbing paguyuban tssm meminta maaf kepada temen-temen semua,” tulisnya dikutip dari tangkapan layar percakapan WhatsApp.
Sejarah Kemunculan Seni Jathilan
Usai melihat video Jathilan daster di Jogja, banyak masyarakat hingga pegiat seni yang kemudian memberi tanggapan negatif karena seni ini juga dianggap memuat nilai-nilai sejarah yang kuat.
Seperti dilansir dari laman resmi Pemerintah Kapanewon Pengasih, Kulon Progo, kesenian ini juga dikenal dengan nama kuda lumping, jaran kepang, dan kuda kepang.
Kesenian ini berasal dari kalimat berbahasa Jawa, ‘jaranne jan thil-thillan tenan,’ yang dalam bahasa Indonesia berarti, ‘Kudanya benar-benar joget tak beraturan.’
Joget tak beraturan (thil-thillan) ini bisa dilihat khususnya ketika para penari telah kerasukan.
Sasar Kelompok Pelajar di Bantul, Kominfo Gelar Talkshow Literasi Digital
Amankan Liburan Lebaran di Kota Yogyakarta, Polresta Yogyakarta Gelar Operasi Ketupat Progo Tahun 2024
Polisi Amankan Trio Pemuda Bantul Penjual Bahan Peledak, 11,5 Kilogram Obat Mercon Disita
Polres Bantul Ringkus 39 Pengedar dan Pengguna Narkoba, Sita Ribuan Pil Koplo dan Sabu
Pasutri di Jogja Disekap dan Alami Kekerasan Seksual Selama 2 Bulan, Begini Modusnya
Kecelakaan di Bukit Bego Bantul, Sebuah Bus Terguling dan Seorang Penumpang Meninggal Dunia
Penemuan Mayat di Parangtritis Yogyakarta: Jenazah Laki-laki Tanpa Identitas Ditemukan Mengapung di Pantai
Kepala Desa Candibinangun Ditetapkan Jadi Tersangka Mafia Tanah di Pakem Sleman
Lansia Tewas Tertabrak Kereta Api di Gamping Sleman, Diduga Terpental hingga 20 Meter
GKR Hemas Ikut Nobar Indonesia Vs Iraq bersama Karang Taruna Kemantren Pakualaman di Alun-alun Sewandana
BUDAYA
58 Ramalan Cupu Panjala 2023, Juru Kunci Sampaikan 3 Catatan Saat Prosesi Pembukaan
4 Tradisi 1 Suro di Berbagai Daerah yang Unik, Ada Kirab hingga Memandikan Keris
GAYA HIDUP
GKR Hemas Ikut Nobar Indonesia Vs Iraq bersama Karang Taruna Kemantren Pakualaman di Alun-alun Sewandana
43 Event Siap Meriahkan Libur Nataru di Jogja, Ada Pagelaran Musik hingga Acara Spesial Natal
HARIANESIA
OLAHRAGA
GKR Hemas Ikut Nobar Indonesia Vs Iraq bersama Karang Taruna Kemantren Pakualaman di Alun-alun Sewandana
Drama Kylian Mbappe vs PSG , Marcus Rashford Diincar Sebagai Pengganti
PENDIDIKAN
ZODIAK
Sifat Weton Jumat Wage yang Dinaungi Lintang Magelut dan Laku Pandita
Informasi Lengkap Weton Kelahiran 8 Februari 2023: Mulai dari Karakter, Pekerjaan, dan Jodoh
VIDEO
Sasar Kelompok Pelajar di Bantul, Kominfo Gelar Talkshow Literasi Digital
Amankan Liburan Lebaran di Kota Yogyakarta, Polresta Yogyakarta Gelar Operasi Ketupat Progo Tahun 2024
Polisi Amankan Trio Pemuda Bantul Penjual Bahan Peledak, 11,5 Kilogram Obat Mercon Disita
Polres Bantul Ringkus 39 Pengedar dan Pengguna Narkoba, Sita Ribuan Pil Koplo dan Sabu
Pasutri di Jogja Disekap dan Alami Kekerasan Seksual Selama 2 Bulan, Begini Modusnya
Kecelakaan di Bukit Bego Bantul, Sebuah Bus Terguling dan Seorang Penumpang Meninggal Dunia
Penemuan Mayat di Parangtritis Yogyakarta: Jenazah Laki-laki Tanpa Identitas Ditemukan Mengapung di Pantai
Kepala Desa Candibinangun Ditetapkan Jadi Tersangka Mafia Tanah di Pakem Sleman
Lansia Tewas Tertabrak Kereta Api di Gamping Sleman, Diduga Terpental hingga 20 Meter
GKR Hemas Ikut Nobar Indonesia Vs Iraq bersama Karang Taruna Kemantren Pakualaman di Alun-alun Sewandana