BMKG Prakirakan Cuaca Buruk di Jogja Sampai 18 Februari 2023, Ini Penyebabnya

Faktor kedua adalah indeks SOI bernilai +13.3 yang menunjukkan terdapat suplai uap air bergerak dari Pasifik Timur ke Pasifik Barat, dengan nilai Indeks ENSO di NINO 3.4 sebesar -0.50 sehingga signifikan terhadap peningkatan hujan di wilayah Indonesia.

Kemudian, kondisi tersebut juga didukung dengan adanya Sirkulasi Siklonik di selatan Jawa yang membentuk belokan angin dan konvergensi (pertemuan massa udara) di wilayah Sumsel, Jateng, Jatim, Bali, NTB, NTT sehingga memicu peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Profil vertikal kelembapan udara yang relatif cukup tinggi mencapai >70 % dan labilitas lokal pada siang hari yang cukup kuat turut berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di wilayah D.I Yogyakarta.

“Berdasarkan kondisi tersebut di atas, BMKG DIY memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang untuk periode tanggal 16 sampai 18 Februari 2023,” kata Warjono, Rabu, 15 Februari 2023.

dampak cuaca buruk di Yogyakarta
Dampak cuaca buruk di Yogyakarta langsung ditangani oleh tim petugas gabungan dan relawan. (Foto: Twitter/BPBDDIY)

Pada 16 Februari 2023 potensi tersebut akan terjadi di wilayah Kota Yogyakarta, Sleman, Bantul, Kulon Progo dan Gunungkidul bagian utara dan tengah.

Untuk 17 Februari 2023 meliputi wilayah Kota Yogyakarta, Sleman, Bantul, Kulon Progo dan Gunungkidul bagian utara.

Sementara 18 Februari 2023 diprakirakan cuaca buruk akan terjadi di wilayah Kota Yogyakarta, Sleman, Kulon Progo bagian utara, Bantul bagian utara, dan Gunungkidul bagian utara.

Dyah Ayu