6 Fakta Erupsi Gunung Semeru Terbaru: Status ‘Awas’, Jangkauan Awan Panas Sampai 13 Km

Hal ini berpotensi menimbulkan bencana turunan yaitu banjir lahar dingin maupun lahar panas yang bisa terjadi melalui aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Semeru.

BACA JUGA:  Fenomena Jogja Berkabut di Musim Kemarau, BMKG Peringatkan Nelayan

6. Rekomendasi untuk Aktivitas Masyarakat

Status gunung semeru naik jadi awas
Penampakan Gunung Semeru saat masih berstatus Siaga (Level III). (Foto: MAGMA Indonesia)

Selain menyampaikan fakta erupsi Gunung Semeru, MAGMA Indonesia juga memberikan rekomendasi aktivitas masyarakat di sekitar lereng gunung, agar:

– Tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 17 km dari puncak. Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak beraktivitas pada jarak 500 m dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga 19 km.

– Tidak beraktivitas dalam radius 8 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar.

– Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, Besuk Sat dan Kali Lanang serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

– Tidak mudah percaya dengan berita tidak bertanggung jawab soal aktivitas Gunung Semeru.

Itulah rangkuman fakta erupsi Gunung Semeru dengan situasi terkini pasca dinaikkan status menjadi Awas. ****

Dyah Ayu